Petani Daerah Ini Kelola Pusat Studi Bawang Merah

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 3 Maret 2016 18:58 WIB

Sejumlah hasil pertanian berupa bawang merah, saat mengikuti kontes RHS (Royal Horticultural Society) London Harvest Festival Show. Pertandingan ini diikuti sejumlah petani dan pemilik kebun. London, Inggris, 6 Oktober 2015. Ben Pruchnie / Getty Images

TEMPO.CO, Brebes - Petani di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah meluncurkan Pusat Studi Bawang Merah "Mekar Jaya" yang diresmikan oleh Bupati Brebes, Idza Priyanti, Rabu 3 Maret 2016. Lembaga yang terletak di Desa Pakijangan, Kecamatan Bukakamba ini untuk pelatihan bagi petani dari luar kota tentang proses produksi bawang merah. “Tujuannya, untuk mengembangkan budidaya bawang merah di daerah lain,” ujar Ketua Kelompok Tani Mekar Jaya, Hadi Sutomo.

Menurut dia, belum ada tempat pembelajaran bawang merah yang memadai. “Tempat latihan seperti ini baru pertama kali ada di Indonesia,” katanya. Selama ini masyarakat dari luar kota yang ingin mempelajari bawang merah langsung datang ke petani. Padahal, kata Hadi, mempelajari bawang merah harus menyeluruh, dari produksi sampai pemasaran. "Kalau di petani paling belajar produksinya saja."

Di pusat pelatihan ini, masyarakat akan diberikan materi baik teori maupun praktik, dari mulai pengolahan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pemasaran. Materi diberikan langsung oleh petani bawang merah yang sudah sukses di Brebes.

Pihaknya juga mengundang pakar pertanian dan ekonomi dari sejumlah kampus. "Kami bekerjasama dengan ahli dari IPB (Institut Pertanian Bogor), Unpad (Universitas Padjajaran) Bandung, Bank Indonesia. Mereka akan memberikan teori di bidang pertanian dan ekonomi," kata Hadi.

Pusat pelatihan yang dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi ini dilengkapi berbagai fasilitas seperti meja sortir (untuk menyortir bawang), ruang kelas yang dilengkapi dengan LCD, dan mesin untuk menyimpan dan mengeringkan bawang.

Pusat pelatihan Mekar Jaya sudah melatih puluhan orang dari berbagai daerah dan beragam latar belakang seperti mahasiswa dan petani. Mereka belajar budidaya bawang merah selama lima hari. Peserta pelatihan dikanakan biaya Rp 3 juta per orang. Adapun kuota peserta minimal 10 orang. Meski pelatihan sudah selesai, kata dia, pembinaan akan tetap berjalan. Pihaknya terus memantau perkembangan peserta ketika praktik budidaya bawang merah di tempat asal.

Pendirian pusat pelatihan ini bekerjasama dengan Bank Indonesia. “Bawang merah sudah seperti kebutuhan pokok. Dia (bawang merah) selalu berada di lima besar penyumbang inflasi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal, Joni Marsius.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ



Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

7 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

25 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

36 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya