TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Sebanyak 125 anggota Aceh Monitoring Mssion (AMM) yang akan mengakhiri masa tugasnya di Aceh 15 Maret ini berpamitan dengan seluruh jajaran Pemerintah RI dan GAM. Acara pamitan dilakukan di Anjong Mon Mata, Banda Aceh, kemarin malam.Hadir dalam acara perpisahan tersebut, Wakil Pemerintah Indonesia Bambang Darmono, Wakil GAM Teuku Kamaruzzaman, Principal Deputy Head of Mission Jenderal Nipat Thonglek dari Thailand dan Deputy Head of Mission Operation Jaakko Oksanen dari Finlandia.Selain mengakhiri tugas 125 anggota AMM dari negara-negara ASEAN dan Uni Eropa itu, AMM juga menutup kantornya di Subulussalam (Aceh Singkil), Lamno (Aceh Jaya), dan Blang Kejeren (Gayo Lues).Nipat Thonglek, salah seorang anggota AMM yang akan meninggalkan Aceh, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Uni Eropa yang telah memberi kesempatan kepada negara-negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN untuk terlibat dalam memantau proses perdamaian di Aceh. "Kita juga terimakasih kepada Pemerintah Indonesia dan GAM yang telah mendukung tugas-tugas AMM selama ini," sebutnya.Sementara Bambang Dharmono menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada anggota AMM yang akan kembali ke negaranya. "Mewakili Pemerintah Indonesia, terimakasih kepada personel AMM yang telah menjalankan tugas dengan baik, sesuai dengan mandat yang diberikan MOU," ujarnya.Setelah 125 personel AMM kembali, nantinya hanya akan tinggal 85 anggota AMM di Aceh hingga 15 Juni 2006. Tugas mereka selanjutnya adalah untuk memantau proses pembahasan RUU Pemerintahan Aceh dan pemilihan kepala daerah di Aceh.adi warsidi
Puluhan eks petinggi Gerakan Aceh Merdeka hari ini, Selasa (1/6) membezuk Hasan Tiro di ruang ICCU Rumah Sakit Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kondisi deklarator GAM ini masih belum stabil.
Ratusan Tapol/Napol GAM di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dibebaskan dari penjara sebelum penandatanganan MoU Helsinki menuntut untuk diberikan dana pemberdayaan ekonomi Rp 10 juta per jiwa, Sabtu (26/1).
Para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh memperingati Hari Ulang Tahun (Milad) GAM ke–31 dengan kenduri dan doa bersama. Acara diadakan di desa-desa dan tempat-tempat bersejarah.