Istana: Kasus HAM Masih Boleh Disidangkan kalau Ada Bukti  

Reporter

Rabu, 2 Maret 2016 17:28 WIB

Juru Bicara Presiden Johan Budi menyampaikan keterangan pers terkait pembentukan Badan Restorasi Gambut di Istana Merdeka, Jakarta, 13 Januari 2016. Johan Budi yang juga mantan Pimpinan KPK tersebut mulai bertugas sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi usai dilantik Presiden Joko Widodo Selasa (12/1). ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Presiden, Johan Budi S.P., mengungkapkan bahwa kasus-kasus pelanggaran berat hak asasi manusia masih boleh disidangkan selama ada fakta atau bukti lengkap.

"Beberapa waktu yang lalu juga sudah disampaikan Menkopolhukam bahwa kalau ada bukti-buktinya, boleh dibawa ke pengadilan," ujar Johan di Kompleks Istana Negara, Rabu, 2 Maret 2016.

Namun, jika memang tidak ada bukti, Johan mengatakan kasus-kasus itu akan diselesaikan dengan langkah rekonsiliasi. Meski begitu, langkah teknisnya masih dibahas di Kejaksaan Agung.

Sejauh yang Johan tahu, rekonsiliasi tersebut akan mengikutkan penggantian kerugian yang dialami korban-korban kejahatan HAM. Selain itu, ada juga pemulihan nama baik bagi mereka. Belum diketahui apakah rekonsiliasi itu akan mengikutkan pengungkapan fakta atau tidak. "Saya belum tahu teknis-teknisnya bagaimana. Kejaksaan Agung lebih tahu," ujarnya.

Dalam rancangan rekonsiliasi yang dimiliki Kejaksaan Agung, rekonsiliasi akan dilakukan Komite Rekonsiliasi yang bertanggung jawab kepada Presiden Joko Widodo. Adapun empat langkah rekonsiliasi yang diterapkan komite itu meliputi pengakuan peristiwa pelanggaran HAM, permintaan maaf, penjaminan peristiwa pelanggaran tak terulang, dan pemberian kompensasi.

Dalam rancangan tersebut, tak sekalipun disinggung pengungkapan fakta. Hal ini membuat Komnas HAM ragu rekonsiliasi bisa berjalan. Sebabnya, di negara manapun, rekonsiliasi berjalan dengan pengungkapan fakta, terutama siapa pemicu pelanggaran HAM itu.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) malah meyakini Kejaksaan Agung memang ingin meniadakan proses hukum dalam penyelesaian pelanggaran HAM. Surat yang dikirimkan Kontras ke Kejaksaan Agung dibalas dengan pernyataan alat bukti kasus-kasus HAM di masa lalu tak lengkap.

Setidaknya tujuh kasus pelanggaran HAM berat yang sedang ditangani kejaksaan. Ketujuh kasus itu adalah Trisakti, Semanggi 1, Semanggi 2, Wasior, Talangsari, kasus 1965, dan penembakan misterius (petrus).

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

17 hari lalu

Beda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati

Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.

Baca Selengkapnya

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

19 hari lalu

Respons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati

Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.

Baca Selengkapnya

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

21 hari lalu

Istana Minta Maaf, Ini Kronologi Open House Jokowi Ricuh

Istana meminta maaf karena tak bisa mengakomodasi semua warga yang mengikuti acara open house Jokowi.

Baca Selengkapnya

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

32 hari lalu

Presiden Peru Ogah Mundur Usai Rumahnya Digeledah Perkara Jam Rolex

Rumah dan istana Presiden Peru Dina Boluarte digerebek dalam penyelidikan terhadap kepemilikan jam tangan mewah Rolex.

Baca Selengkapnya

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

47 hari lalu

Deretan Kritik Kepada Rumah Menteri dan Istana Wapres di IKN

Bangunan baru di Istana Negara IKN seperti rumah menteri dan istana wakil presiden mendapat kritik. Berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

53 hari lalu

Geng Kriminal Serang Istana Kepresidenan Haiti di Port-au-Prince

Geng-geng kriminal Haiti melancarkan serangan besar-besaran terhadap beberapa kantor pemerintah, termasuk Istana Kepresidenan

Baca Selengkapnya

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

6 Februari 2024

Jawab Isu Akan Mundur dari Kabinet, Menlu Retno Balik Tanya: Percaya Enggak?

Menlu Retno Marsudi, yang sempat diisukan akan mundur dari Kabinet Indonesia Maju, balik bertanya kepada wartawan yang mengkonfirmasi kabar tersebut

Baca Selengkapnya

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

10 Januari 2024

Polisi Polandia Tangkap Mantan Mendagri yang Berlindung di Istana Kepresidenan

Penangkapan mereka terjadi di tengah perselisihan antara Presiden Polandia Andrzej Duda dan pemerintahan baru Perdana Menteri Donald Tusk.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN

21 Desember 2023

Jokowi Tinjau Progres Pembangunan Istana Kepresidenan di IKN

Jokowi hari ini meninjau perkembangan pembangunan kompleks Istana Kepresidenan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

KTT ASEAN 2023, Satpol PP DKI Kerahkan 2.235 Personelnya untuk Bantu Pengamanan

4 September 2023

KTT ASEAN 2023, Satpol PP DKI Kerahkan 2.235 Personelnya untuk Bantu Pengamanan

Ada tiga tugas pengamanan KTT ASEAN 2023 yang akan dilakukan Satpol PP DKI.

Baca Selengkapnya