TEMPO.CO, Palangkaraya - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah akan segera menutup semua lokalisasi prostitusi di daerah itu, yang jumlahnya mencapai 11 dan dihuni 1.212 pekerja seks. “Langkah ini merupakan tindak lanjut dari kebijakan strategis Kementerian Sosial, bebas prostitusi 2019,” kata Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kalimantan Tengah Farid Wajid, Selasa, 1 Maret 2016.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah akan membina para pekerja seks agar kehidupannya lebih baik. Dinas berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten kota. "Di Kalimantan Tengah, hampir semua kabupaten/kota memiliki tempat lokalisasi.”
Hingga saat ini, tiga kabupaten telah menertibkan lokalisasi, yakni Kabupaten Kapuas, Lamandau, dan Murung Raya.
Dinas Sosial Kalimantan Tengah mencatat pekerja seks terbanyak berada di Kabupaten Kotawaringin Timur, yakni 424 orang. Disusul Palangkaraya 239 orang, Barito Utara 151 orang, Kotawaringin Barat 127 orang, Barito Timur 100 orang, Katingan 98 orang, Gunung Mas 30 orang, dan Pulang Pisau 18 orang.
Setelah penertiban, pekerja seks yang kebanyakan berasal dari luar pulau akan dikembalikan ke daerah asal.
Di Palangkaraya, sejumlah lokasi prostitusi liar muncul. Terutama di sekitar jalan lingkar (ring road) yang menghubungkan Kalimantan Tengah dengan Kalimantan Selatan. Padahal Palangkaraya sudah mempunyai satu lokalisasi di Kilometer 12, Jalan Cilik Riwut arah Palangkaraya ke Kabupaten Kotawaringin Timur. Keberadaan lokalisasi liar ini semakin menjamur tanpa tindakan tegas dari Pemerintah Kota Palangkaraya.
KARANA WW
Berita terkait
Lokalisasi di Pantura Tegal Akhirnya Ditutup Permanen
20 Mei 2017
Lokalisasi yang berada Jalur Pantura Kabupaten Tegal yakni Peleman, Wandan, dan Gang Sempit akhirnya resmi ditutup permanen, Jumat 19 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaUbah Lokalisasi Jadi RTH, Wali Kota Kediri: Hapus Citra Buruk
19 Mei 2017
Pemerintah Kota Kediri akan menjadikan kawasan bekas lokalisasi itu menjadi ruang terbuka hijau yang dilengkapi fasilitas bermain anak-anak.
Baca SelengkapnyaKisah Mas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (2), Sudah Bulat
4 Maret 2017
Sudah bulat keputusan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menutup lokalisasi Semampir, sebelumnya ia minta pendapat pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo.
Baca SelengkapnyaMas Abu Tutup Lokalisasi Semampir (1), Sulit Dipisahkan
4 Maret 2017
Ini kisah Wali Kota Kediri menutup lokalisasi Semampir yang telah beroperasi puluhan tahun.
Baca SelengkapnyaLokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas
23 Februari 2017
Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.
Baca SelengkapnyaBalikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur
17 Februari 2017
Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.
Baca SelengkapnyaPolisi Sita Bambu Runcing dan Molotov di Lokalisasi Semampir
10 Desember 2016
Penduduk akan mengajukan gugatan class action untuk melawan kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaLokalisasi Semampir Digusur, Massa Siapkan Bambu Runcing
10 Desember 2016
Lokalisasi Semampir Kediri mencekam. Ratusan warga mempersenjatai diri dengan bambu runcing.
Baca SelengkapnyaEks Lokalisasi di Kediri Mau Digusur, Penghuni Unjuk Rasa
5 Desember 2016
Pemerintah Kota Kediri memberi tenggat waktu hingga 10 Desember 2016 untuk mengosongkannya.
Baca SelengkapnyaAkan Digusur, Penghuni Eks Lokalisasi di Kediri Unjuk Rasa
21 November 2016
Terdapat sedikitnya 227 bangunan yang dihuni 261 kepala keluarga atau 680 jiwa di kawasan eks-lokalisasi Semampir.
Baca Selengkapnya