Toilet Sekolah Negeri di Yogyakarta Dibangun Sekelas Hotel  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Selasa, 1 Maret 2016 15:12 WIB

Sejumlah siswa SD Negeri Kyai Mojo yang mengikuti UN berbaris terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan, di Yogyakarta, 18 Mei 2015. Ujian nasional tingkat sekolah dasar dilaksanakan hingga Rabu, 20 Mei 2015. TEMPO/Pius Erlangga.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta akan memperbaiki prasarana sekolah, khususnya toilet dan fasilitas lain, untuk jenjang taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama tahun ini.

“Mulai tahun ini, kami bangun toilet sekolah di atas standar nasional, setidaknya mendekati kelas hotel,” ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edi Heri Suasana di sela pembahasan pembangunan sarana sekolah di DPRD Kota Yogyakarta, Selasa, 1 Maret 2016.

Penetapan standar hotel untuk toilet sekolah menjadi salah satu fokus. Sebab, faktor kebersihan lingkungan sekolah juga diukur dari kondisi toilet atau kamar mandi yang dimiliki.

Edi menjelaskan, toilet sekolah yang akan dirombak seperti hotel sifatnya menyeluruh. Dari dinding, lantai, perlengkapan mandi, hingga pemilahan ruang kamar mandi jenis kering (tanpa bak). Shower dan WC duduk pun akan menghiasi toilet sekolah negeri di Yogya ini. “Untuk sekolah inklusi, sarana pendukung anak berkebutuhan khusus juga turut dibangun sesuai kebutuhan,” kata Edi.

Dari sepuluh sekolah yang jadi prioritas pembangunan tahun ini, sebagian besar merupakan sekolah inklusi. Seperti SD Balerejo dan SD Pujokusuman. Di sekolah ini akan turut dibangun lantai dengan guidance block serta ramp (kemiringan lantai pengganti tangga). “Dengan fasilitas memadai ini, aspek kebersihan dan kesehatan makin mudah tercapai,” tuturnya.

Pembenahan juga meliputi fasad sekolah agar sesuai dengan karakter Yogya. “Fasad sekolah di satu kecamatan diseragamkan sesuai potensi keunggulan wilayah itu,” ucapnya.

Proyek pembenahan dan pengembangan infrastruktur sekolah ini dipastikan sepenuhnya dengan dana pemerintah. “Tidak ada yang namanya dibebankan kepada siswa. Sekolah pun dilarang keras menarik pungutan karena ini sepenuhnya dari APBD,” ujarnya.

Kepala Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Hari Setya Wacana menuturkan estimasi biaya dalam proyek pembenahan infrastruktur ini berkisar Rp 300 juta hingga Rp 1,6 miliar per sekolah. “Ada sekolah yang sudah baik infrastrukturnya, maka biaya lebih kecil yang dialokasikan,” kata Heri.

PRIBADI WICAKSONO






Advertising
Advertising

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

14 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

18 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

54 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD DKI Usulkan Penghapusan KJP Plus untuk Gratiskan Sekolah

56 hari lalu

Anggota DPRD DKI Usulkan Penghapusan KJP Plus untuk Gratiskan Sekolah

DPRD DKI Jakarta mengusulkan penghapusan program KJP Plus.

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

59 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

29 Januari 2024

Ganjar Tanya Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis? Ini Jawaban Ibu Lilik

Saat kampanye akbar di Kulon Progo, Ganjar bertanya kepada salah seorang ibu: Pilih sekolah gratis atau makan gratis? Ini jawabannya.

Baca Selengkapnya

Janjikan Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Ganjar: Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis?

29 Januari 2024

Janjikan Program 1 Keluarga 1 Sarjana, Ganjar: Pilih Sekolah Gratis atau Makan Gratis?

Ganjar Pranowo Tegaskan Program Pendidikan Gratis saat Kampanye Akbar di Yogjakarta

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya