KLHK Perkuat Sistem Penanganan Kasus Perusakan Hutan

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 29 Februari 2016 23:00 WIB

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 16 Februari 2016. Rapat tersebut membahas tindak lanjut audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI serta isu terkini lainnya. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melakukan pendekatan hukum dengan menggunakan sistem multi door dalam penanganan kasus kebakaran hutan dan lahan. Dengan sistem multi door ini penanganan kasus karhutla dapat menggunakan peraturan perundang-undangan yang paling mungkin digunakan.

Pendekatan ini sebenarnya bukanlah hal baru. Pada 20 Desember 2012 Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup, Menteri Keuangan, Jaksa Agung, Polri, dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menandatangani MoU peningkatan kerja sama dalam penegakan hukum untuk sumber daya alam yang berkelanjutan.

MoU ini dibuat dalam rangka pelaksanaan program REDD+ (Reduction of Emissions from Deforestration and Forest Degradation Plus). Kemudian perjanjian ini ditindaklanjuti dengan MoU di tingkat eselon 1 pada tanggal 20 Mei 2013. Pendekatan multi door ini diharapkan dapat meningkatkan penegakan hukum di sektor kehutanan. "Apakah memberikan efek jera atau tidak, masih banyak sistem yang masih harus dikembangkan," kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Jakarta, Senin, 29 Februari 2016.

Pendekatan ini memang pada awalnya ditujukan mengembalikan aset negara yang berkaitan dengan kasus-kasus lingkungan dan kejahatan atas sumber daya alam. Nantinya dalam pendekatan ini, kejahatan sumber daya alam dilakukan melalui tindak pidana korupsi, pajak, maupun pencucian uang.

Menurut Siti saat ini proses penegakan hukum untuk kasus kebakaran hutan dan lahan sanksinya masih sangatlah ringan. Untuk itu perlu dilakukan penguatan hukum dengan koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga. Selain itu, akan dilakukan pula revisi terhadap Undang-Undang no 5 tahun 1990 tentang Lingkungan Hidup.

Pendekatan ini merupakan pendekatan baru dalam menangani kebakaran hutan. Sejauh ini pendekatan kebakaran masih dilakukan secara paralel. Kelebihan dari pendekatan ini adalah lebih banyaknya pihak yang dapat membantu proses pengawasan dan penegakan hukum. Sehingga, diharapkan dapat meberikan efek jera bagi para pelaku karlahut.

Untuk itu KLHK akan melakukan lokakarya dan pelatihan untuk sistem ini. Rencananya lokalatih ini akan diikuti oleh 40 peserta yang tersebar dari berbagai elemen. Diantaranya adalah dari unsur penyidik Polri, kejaksaan, pengadilan negeri, PPNSKLHK, dan pemerintah daerah.

Hingga saat ini kementerian telah mengenakan sanksi administrasi sebanyak 23 sanksi. Sanksi paksaan diberikan kepada 4 perusahaan, pembekuan izin 16 perusahaan, dan pencabutan izin diberikan kepada 3 perusahaan. Kepada perusahaan ini nantinya akan diambil kembali lahannya menjadi milik negara.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

17 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

43 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

47 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya