Dua Kabupaten di Riau Siaga Kebakaran Hutan

Reporter

Senin, 29 Februari 2016 21:05 WIB

Prajurit TNI AD membawa pompa usai membasahkan lahan gambut di kanal bersekat Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, 31 Oktober 2015. Pembuatan kanal bersekat akan dilakukan di semua provinsi dengan hutan dan lahan yang rawan terkena kebakaran, terutama di lahan gambut. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Pekanbaru -Dua kabupaten di Riau menyatakan siaga pencegahan kebakaran hutan dan lahan setelah meningkatnya jumlah titik panas dalam sepekan ini. Keduanya kabupaten itu adalah Bengkalis dan Meranti.

Musim panas dan titik panas yang ditemukan di dua daerah itu sejak dua pekan terakhir memicu terjadinya kebakaran lahan yang terus meluas. ”Dua daerah sudah menyatakan siaga,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, saat dihubungi Senin, 29 Februari 2016.

Sanger mengatakan, Pemerintah Riau segera berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penambahan kekuatan antisipasi berupa helikopter waterbombing dan perlengkapan pemadam. Dia mengklaim upaya pencegahan kebakaran terus dilakukan pemerintah daerah bersama kepolisian dan TNI dengan membangun sekat kanal dan embung. ”Pembangunan sekat kanal terus berjalan,” ujarnya.

Cuaca panas melanda wilayah pesisir timur membuat titik api terus bermunculan. Seluas 50 hektare lahan gambut di Desa Kayu Ara, Kecamatan Tebing Tinggi, Kepulauan Meranti turut terbakar.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Meranti Mahmud Murod mengatakan kebakaran lahan yang terjadi sejak sepekan terakhir turut melahap perkebunan sagu dan karet milik warga desa. Belum diketahui total kerugian. "Petugas terus berupaya memadamkan api," kata Murod.

Menurut Murod, saat ini kebakaran lahan berhasil dipadamkan. Meski begitu, petugas BPBD Meranti dibantu Kepolisian dan TNI tetap bersiaga di lokasi agar kebakaran tidak terulang. Dia menduga, kebakaran lahan disebabkan adanya unsur kesengajaan dari pihak tidak bertanggung jawab untuk pembersihan. Namun dia belum mengetahui pelakunya. ”Masih dalam penyelidikan polisi," ujarnya.

Kebakaran lahan juga marak terjadi di Bengkalis. Api melahap hampir 45 hektare lahan gambut di daerah itu. ”Petugas pemadam hingga kini masih berjibaku memadamkan api,” ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Bengkalis Suiswantoro.

Dia menjelaskan, kebakaran lahan sudah dua pekan terjadi di Kecamatan Rupat. Titik api baru kembali muncul di Desa Batu Panjang, Seluas 15 hektare lahan gambut terbakar di Rupat. Kemudian di Kecamatan Siak Kecil tepatnya Desa Sungai Linau terpantau 3 titik panas dengan luas 15 hektare. Lalu di Kecamatan Bukit Batu api melahap lahan gambut seluas 20 hektare, di Kecamatan Siak Kecil 8 hektare dan di Kecamatan Bengkalis ada titik api baru di Desa Senggaro melahap lahan seluas 2 hektare.

Menurut Siswantoro, cuaca panas di Bengkalis mencapai 32 derajat celcius memicu munculnya titik api baru. Terlebih tiupan angin yang cukup kencang membuat titik api terus meluas.

Suiswantoro mengatakan, petugas pemadam dari BPBD, Masyarakat Peduli Api dan kepolisian sejak awal bersiaga mencegah terjadinya kebakaran lahan sesuai instruksi Presiden Joko Widodo dan pemerintah daerah.

Namun persoalannya kata dia, masih ada masyarakat yang melakukan pembakaran untuk pembersihan kebun dengan cara sembunyi-sembunyi. Padahal lanjut dia, petugas hampir setiap hari berpatroli dan sosialisasi akan ancaman hukuman bakar lahan. ”Lahan terbakar kebanyakan milik warga,” ujarnya.


RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya