(Ki-ka) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Walikota Bandung Ridwan Kamil bertemu di Balai Kota Jakarta, 25 Februari 2016. TEMPO/Inge Safitri
TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan bahwa saran dari Presiden RI Joko Widodo ikut mempengaruhi keputusannya untuk tidak maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 menantang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui Presiden Jokowi menyarankan agar dia menyelesaikan terlebih dulu masa kepemimpinannya hingga akhir masa jabatan pada 2018. Sebab, Kota Bandung masih memerlukan banyak perbaikan.
"Saya menghadap beliau. Intinya, beliau menyampaikan agar saya mengambil keputusan terbaik. Beliau bilang jangan semata mengejar sesuatu yang lebih besar tapi yang di depan mata belum terselesaikan dengan baik," katanya di Balai Kota Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Selain itu, Kang Emil mengatakan, Jokowi berusaha menghindarkan pertarungan langsung antara Ahok dan dirinya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "Beliau melihat saya dan Pak Ahok pemimpin daerah yang diapresiasi. Jadi sebaiknya tidak bertanding dalam kondisi seperti ini."
Ridwan memutuskan tidak maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017. "Setelah mendengarkan dan memutuskan, karena parpol harus mendapatkan siapa calonnya pada April, kesimpulannya saya maju ke Jakarta tapi tidak sekarang, alias saya tidak akan maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI 2017."
Ridwan beralasan, bagi dia, Kota Bandung masih belum selesai dibenahi pada periode pertama kepemimpinannya selama lima tahun (2013-2018). "Tugas saya belum selesai pada periode pertama. Jadi silakan melanjutkan proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 tanpa saya," ujar Ridwan Kamil di Bandung.