Aktivis Yogya Minta Lahan Telantar Jadi Ruang Terbuka Hijau

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 29 Februari 2016 19:40 WIB

Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Tata Ruang Yogyakarta
mendesak pemerintah Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta segera mengalokasikan anggaran guna membeli lahan telantar alias tanah mangkrak untuk dijadikan taman kota atau ruang terbuka hijau. Mereka juga mendesak pemerintah membangun ruang parkir bawah tanah.

“Terlalu banyak tanah di kota Yogya yang mangkrak, tak termanfaatkan untuk mengatasi persoalan tata ruang, sementara pembangunan hotel yang memakan lahan potensial terus berlangsung,” ujar aktivis Aliansi Masyarakat Peduli Tata Ruang Yogyakarta Hari Cahya, Senin 29 Februari 2016.

Hari mencatat, ada tiga lahan yang potensial diambilalih pemerintah untuk dijadikan ruang terbuka hijau, yakni di Jalan Margoutomo (bekas Hotel Trio), Jalan Kolonel Sugiyono (bekas Gedung Bank BHS), dan Jalan Batikan (depan Palm Café).

“Jika tanah-tanah mangkrak ini diubah menjadi taman kota atau ruang terbuka hijau, tentu akan menyeimbangkan suasana perkotaan yang sudah terlalu padat dengan hotel dan bangunan tinggi,” ujarnya.

Baca juga: Ahok Dukung Lapangan Golf Senayan Jadi Ruang Terbuka Hijau

Selama ini ruang terbuka hijau sekedar formalitas saja keberadaanya karena hanya diletakkan di dalam perkampungan. “Bukan menjadi penyeimbang kawasan padat tengah kota,” kata Hari.

Meskipun pemerintah menyatakan target 30 persen ruang terbuka hijau sudah terpenuhi, tapi perspektif itu tak berlaku jika dihitung dengan luasan ideal 0,2 meter persegi ruang terbuka hijau untuk tiap penduduk.

“Jumlah penduduk bertambah terus, kacamata penyediaan ruang terbuka hijau mestinya dengan perspektif itu, bukan prosentase luasan lahan lagi,” ujarnya.

Simak: Dana Rp 2,2 Triliun, DKI Tambah 50 Ruang Terbuka Hijau

Alokasi anggaran bidang pertanahan Kota Yogyakarta yang tercantum dalam anggaran pendapatan belaja daerah tahun 2016 cukup besar dan mengalami lonjakan signifikan dibanding 2015. Tercatat, belanja pertanahan tahun 2016 ini alokasinya hingga Rp 17 milyar dari tahun 2015 yang hanya Rp 2 milyar.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Yogyakarta Zeni Lingga menuturkan pengadaan lahan tahun ini terutama untuk mewujudkan sejumlah perbaikan layanan melalui pembenahan fasilitas-fasilitas publik. “Termasuk untuk pengadaan puluhan lahan ruang terbuka hijau di sejumlah kecamatan,” ujarnya.

DPRD Kota Yogyakarta mencatat pengadaan ruang terbuka hijau tahun 2016 diproyeksikan menyasar sejumlah titik untuk melengkapi 35 ruang terbuka hijau yang sudah ada saat ini. Seperti di kecamatan Umbulharjo, Mantrijeron, Gondokusuman, dan Gondomanan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

12 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

15 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

52 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

56 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya