Ditutup 2015, Apa Kabar Kawasan Lokalisasi Saritem?

Reporter

Kamis, 25 Februari 2016 20:07 WIB

Rumah bordil tiga lantai merangkap rumah tinggal terlihat disegel dengan garis polisi di kawasan lokalisasi Saritem Bandung, Jawa Barat, 25 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Wangi parfum tercium di udara saat Tempo menyambangi kawasan lokalisasi Saritem, di Bandung, Kamis sore, 25 Februari 2016. Rumah-rumah di daerah padat penduduk itu mulai ramai. Sejumlah wanita berpupur tebal mulai menebar pesona.

Saat memasuki kawasan tersebut, para calo mendekati Tempo. Mereka yang menghubungkan pelanggan dengan para pekerja seks komersial di sana.

Setiap rumah memampang belasan PSK yang siap dipesan dengan kisaran umur mulai dari 20-30 tahun. Diperkirakan ada belasan rumah yang menampung PSK di lokalisasi tersebut.

Sambil mengitari lokalisasi tersebut, calo yang mengantar Tempo itu terus memberikan informasi mengenai harga dan watak setiap PSK. Ia hafal betul dari nama hingga harga yang dipasang oleh setiap PSK. "Sebagian di sini anak baru. Ada juga yang lama," ujar calo yang dirahasiakan namanya tersebut.

Ia mengatakan, tarif sekali kencan di Saritem sangat variatif. Mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 500 ribu. Itu belum dengan harga menyewa ruangan untuk ekseskusi. "Untuk ruangannya bayar lagi. Paling murah Rp 40 ribu sampai yang paling mahal Rp 75 ribu," kata dia.

Di sepanjang gang tersebut nampak warga setempat berbaur dengan para pelaku bisnis esek-esek tersebut. Sejumlah warga pun nampak memanfaatkan lokalisasi tersebut untuk berjualan. Ada yang berjualan makanan, kopi hingga obat perkasa dan alat kontrasepsi. Nampak, tak ada kecanggungan diantara mereka untuk berbaur dengan para PSK.

Pemerintah Kota Bandung telah menutup lokalisasi Saritem tahun lalu. Namun hanya beberapa bulan, Saritem semarak lagi. Kawasan ini diduga telah berdiri sejak masa kolonial Belanda dan berkembang pesat setelah banyak pengusaha yang membuat losmen di sekitaran lokalisasi yang berada di dalam gang tersebut.

Pada tahun 2007, Pemkot Bandung di bawah kepemimpinan Wali Kota Dada Rosada, secara resmi menutup lokalisasi tersebut. Pemerintah pada saat itu, telah membeli sejumlah lahan di Saritem, salah satunya dibuat untuk dijadikan pondok pesantren.

Namun, tak berlangsung lama lokalisasi tersebut kembali berdenyut. Ratusan pekerja seks komersial dan warga setempat kembali menggantungkan rezekinya pada Saritem.

Tak hanya itu, penertiban dalam skala besar pun kembali dilakukan pada tahun 2015. Saat itu, Polrestabes menjaring ratusan PSK dan belasan muncikari. Sejumlah PSK pun didata dan dikembalikan ke kampung halamannya.

Menanggapi masih berjalannya bisnis esek-esek di lokalisasi Saritem, Kepala Dinas Sosial Kota Bandung Aji Sugiat mengatakan hal tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk pemerintah. Ia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan apakah Saritem masih beroperasi atau tidak. "Ini nanti akan kami tangani secara menyeluruh. Tapi, tidak bisa sekaligus," kata Aji kepada Tempo, Kamis, 25 Februari 2016.

Ia mengatakan, Pemerintah Kota Bandung sudah menyerahkan sebagian PSK asal Saritem ke tempat penampungan sosial. Namun, ia belum bisa memastikan apakah eka PSK yang terjaring pada tahun 2015 tersebut kembali ke Saritem atau tidak. "Nanti akan kami lakukan pendataan lagi. Jadi, jangan sampai ada PSK yang sudah ditangkap kembali lagi," ujarnya.

Aji mengatakan, pihaknya bersama Satpol PP dan kepolisian akan menindak mereka terkait masalah prostitusi di Kota Bandung. "Kami sudah bentuk tim khusus yang dikepalai Satpol PP," kata dia.

IQBAL T. LAZUARDI S

Berita terkait

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

2 hari lalu

Braga Free Vehicle Akhir Pekan ini di Bandung, Begini Tata Tertib Pengunjung dan Lokasi Parkir

Pengunjung atau wisatawan di jalan legendaris di Kota Bandung itu hanya bisa berjalan kaki karena kendaraan dilarang melintas serta parkir.

Baca Selengkapnya

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

2 hari lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

10 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

20 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

24 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

29 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

55 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya