Aksi Intoleransi di Yogyakarta Meningkat  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 24 Februari 2016 07:25 WIB

Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK) melakukan aksi menolak kelompok Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di perempatan Tugu Yogyakarta, 23 Februari 2016. Kelompok GPK melakukan aksi tersebut guna mendukung Fatma MUI. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aksi intoleransi di Yogyakarta makin marak. Aktivis Solidaritas Perjuangan Demokrasi, Ani, mengatakan, sejak 2014, di Yogyakarta setidaknya terjadi 20-an kasus intoleransi dan kekerasan terhadap masyarakat sipil pro-hak asasi manusia. Sayangnya, penegak hukum tidak memberikan jaminan rasa aman.

Ani mencontohkan kasus intoleransi yang dialami kalangan Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender atau LGBT. Kelompok intoleran itu membuat kaus-kaus berisi provokasi kebencian terhadap LGBT.

"Mereka menebar kebencian. Kami akan terus bersuara melawan gerakan anti-LGBT, rasis, fasis, dan represif atau menindas," kata Ani seusai berunjuk rasa secara damai di lapangan samping gerai makanan cepat saji McDonald’s, Selasa malam, 23 Februari 2016.

Spanduk-spanduk berisi provokasi dan kebencian terhadap kalangan LGBT juga bertebaran di sejumlah tempat. Satu di antaranya di kawasan Kotagede dekat dengan tempat pondok pesantren waria. Ponpes Waria itu digeruduk kelompok intoleran pada 19 Februari 2016.

Menurut Ani, saat ini masyarakat membutuhkan jaminan rasa aman dan terbebas dari para kelompok intoleran yang makin menjamur di Yogyakarta. Ia berharap negara memberikan perlindungan terhadap hak-hak semua warga negara Indonesia, tidak justru sebaliknya membiarkan kelompok-kelompok intoleran merajalela.

Sebanyak 150 aktivis berdemonstrasi secara damai sejak sore hingga petang hari pada Selasa, 23 Februari 2016. Mereka bertahan di lokasi demonstrasi hingga malam hari. Semula mereka akan berdemonstrasi di Tugu. Namun polisi melarang mereka dengan alasan keamanan. Sebab, di Tugu telah berjaga ratusan orang dari angkatan muda Forum Ukhuwah Islamiyah atau FUI yang menolak aksi tersebut.

Dari pantauan Tempo, ratusan orang dari FUI berjaga di Tugu, Titik Nol, dan Taman Parkir Abu Bakar Ali pada sore hingga petang hari. Sebagian dari mereka membawa bendera-bendera berwarna hijau bersama motor mereka di jalan. Dalam aksi itu, mereka menolak keras LGBT melalui spanduk-spanduk.

SHINTA MAHARANI


Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

27 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

31 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

51 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

57 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya