Saksi: Salah Tangkap 3 Anggota KPK oleh Polisi Sangat Cepat

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 23 Februari 2016 22:33 WIB

Guru Besar dari beberapa perguruan tinggi memberikan pensil raksasa pada pimpinan KPK sebagai simbol penolakan revisi UU KPK di gedung KPK, Jakarta, 19 Februari 2016. Tempo/Vindry Florentin

TEMPO.CO, Jakarta - Saksi mata peristiwa salah tangkap kepolisian terhadap tiga orang anggota Komisi Pemberantasan Korupsi yang terjadi di Mangga Dua menuturkan penangkapan berlangsung cepat. Penangkapan tersebut berlokasi di halaman parkir Indomaret di kawasan pusat perbelanjaan Harco Mangga Dua.

Lestari, 63 tahun, pemilik warung makan di seberang lokasi mengatakan peristiwa terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Ia yang kala itu sedang melayani pembeli melihat keramaian di depan Indomaret. Beberapa polisi terlihat mengenakan seragam resmi dan menenteng senjata laras panjang. "Saya enggak perhatiin bener, soalnya di sini juga rame (pembeli). Pokoknya saya liat ada orang-orang disuruh keluar dari mobil, kaya diperiksa gitu," kata Lestari saat ditemui Tempo di warungnya, Selasa, 23 Februari 2016.

Ia menambahkan tidak lama setelah itu, polisi memasukkan orang-orang tersebut, yang belakangan diketahui pegawai KPK, ke dalam mobil dan membawanya pergi.

Adi, 25 tahun, pelayan Kedai Kuliner yang terletak di samping lokasi kejadian mengatakan mulanya ia tidak menyadari bahwa sedang terjadi penangkapan. Kerumunan polisi yang ada dipikirnya sedang mengawal pejabat.

Ia melihat polisi datang sekitar pukul 13.00 mengenakan sebuah mobil berjenis mini bus. Mobil tersebut terparkir di depan rumah makan tempat ia bekerja. Tidak ada suara gaduh saat penangkapan terjadi seperti suara bentakan atau teriakan semacam penggerebekan penjahat lainnya. "Tenang aja suasananya, enggak berisik. Saya malah baru sadar ada penangkapan," tuturnya.

Menurut Adi penangkapan tidak berlangsung lama. Dari saat ada keramaian karena tindakan polisi dan warga yang melihat, hingga suasana normal seperti biasa hanya berlangsung sekitar satu jam.

Fatimah petugas kasir Indomaret yang bertugas kemarin mengatakan ia pun mulanya tidak menyadari bahwa ada penangkapan terjadi. Ia baru tahu saat seorang pelanggan menceritakannya. Menurut Fatimah dari dalam toko ia memang melihat seorang polisi berseragam resmi dan bersenjata berjaga di depan mini market tempatnya bekerja. "Saya tahunya gitu aja, malah saya dengernya ditangkap karena narkoba," ucapnya.

Senada dengan Adi, kata Fatimah, tidak terdengar suara gaduh saat polisi menangkap tiga orang tersebut. Dari awal peristiwa hingga kondisi kembali seperti semual, menurut Fatimah tidak berlangsung lama. "Jam tigaan sudah sepi lagi," ucapnya.

Tiga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ditangkap polisi pada Senin siang, 22 Februari 2016, di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara. Mereka lalu dibawa ke Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal mengatakan mereka sempat ditangkap karena terlihat di sekitar kantor Samsat Jakarta Utara beberapa hari ini. "Mobil mereka bolak-balik, sudah 2-3 hari di sana," kata Iqbal kemarin.

Juru bicara KPK Yuyuk Andriyanti, membenarkan penangkapan tiga pegawai KPK oleh Kepolisian Resor Jakarta Utara. Penangkapan tersebut terjadi karena salah paham.

"Benar tiga orang tersebut anggota KPK yang sedang melakukan kegiatan tertutup di sekitar Samsat Jakarta Utara," ucapnya. Yuyuk mengatakan ketiga pegawai tersebut berasal dari bagian pengumpulan informasi. Mereka tengah melakukan kegiatan tertutup ketika ditangkap. Ia tak menjelaskan maksud dari kegiatan tertutup itu.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

11 menit lalu

KPK Panggil Plh Kadishub Asep Koswara sebagai Saksi Kasus Suap Bandung Smart City

KPK telah menetapkan bekas Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan bekas Sekda Bandung Ema Sumarna sebagai tersangka kasus suap proyek Bandung Smart City.

Baca Selengkapnya

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

28 menit lalu

Mantan Pimpinan KPK Menilai Nurul Ghufron Layak Diberhentikan, Dianggap Insubordinasi Melawan Dewas KPK

Mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto menganggap Nurul Ghufron tak penuhi syarat lagi sebagai pimpinan KPK. Insubordinasi melawan Dewas KPK.

Baca Selengkapnya

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

1 jam lalu

Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor di PN Jaksel Ditunda, KPK Tak Hadiri Sidang

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor mengajukan praperadilan ke PN Jakarta selatan. Dua kali mangkir dari pemeriksaan KPK.

Baca Selengkapnya

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

4 jam lalu

Dua Kali Mangkir dari Pemeriksaan KPK, Gus Muhdlor Jalani Sidang Praperadilan di PN Jaksel Hari Ini

Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menggelar sidang perdana praperadilan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali atau Gus Muhdlor, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

9 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya