Eks Gafatar Kaltim Masih Bertani Sampai Medio Februari

Reporter

Editor

Zed abidien

Selasa, 23 Februari 2016 18:20 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Saat ribuan pengikut eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) dari Kalimantan Barat diungsikan ke Jawa sejak akhir Januari 2016 lalu, sebagai buntut dari insiden pembakaran permukiman anggota Gafatar di Kabupaten Mempawah, para anggota Gafatar yang di Kalimantan Timur masih asyik bertani.

“Kami juga dengar berita itu (ihwal pemulangan anggota Gafatar dari Kalimantan Barat ke Jawa). Saat itu kami masih bertani seperti biasa,” kata Kusyono, satu dari 39 anggota Gafatar dari Kalimantan Timur yang dipulangkan ke Asrama Haji Donohudan Kabupaten Boyolali pada Selasa, 23 Februari 2016.

Kusyono mengaku tidak menduga jika pemulangan eks Gafatar akhirnya juga berlaku di Kalimantan Timur. Sebab, selama di Kalimantan Timur, laki-laki 32 tahun itu mengatakan, para eks Gafatar diterima baik oleh pemerintah daerah dan warga setempat.


Baca juga: Ex-Gafatar Diduga Sulit Dapatkan Kembali Modal Awalnya

“Kami tidak pernah terlibat masalah. Pekan lalu kami juga masih membantu warga asli suku Dayak mengolah lahan mereka. Makanya kami kaget, kok tiba-tiba ada instruksi akan dievakuasi,” kata bujangan asal Kabupaten Purbalingga yang sudah setahun tinggal di Kampung Mendung, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

Bersama 13 keluarga eks Gafatar yang bermukim di Kampung Mendung, Kusyono sempat diungsikan ke Taman Budaya Sendawar Kutai Barat selama beberapa hari. Setelah itu, eks Gafatar dari berbagai kampung di Kutai Barat diangkut ke Embarkasi Haji Batakan, Balikpapan.


Baca juga: Soal Penggantian Aset Eks Anggota Gafatar, Mendagri: Kami Data Dulu

Menurut Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat, Jannes Hutajulu, proses evakuasi eks Gafatar di Kalimantan Timur baru berlangsung sekitar sepekan lalu. “Karena para eks Gafatar di itu tersebar di kampung-kampung. Jadi perlu waktu untuk mengumpulkan mereka,” kata Jannes yang menjadi ketua tim pemulangan 39 eks Gafatar asal Jawa Tengah ke Asrama Haji Donohudan.

Pekan lalu, kata Jannes, total eks Gafatar yang ditampung di Embarkasi Haji Batakan Balikpapan mencapai sekitar 700 orang yang berasal dari 16 provinsi. “Sekarang jumlahnya tinggal sekitar 400 orang,” kata Jannes.


Baca juga: Menteri Anies Jamin Layanan Pendidikan Anak Eks Gafatar

Berbeda dengan Jawa Tengah yang meminta provinsi lain untuk menjemput para eks Gafatar yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, pemerintah Kalimantan Timur justru yang mengantarkan para eks Gafatar dari Embarkasi Haji Batakan ke provinsi asal masing-masing. “Hari ini Kalimantan Timur juga memulangkan sejumlah eks Gafatar ke Jawa Timur dengan pesawat,” ujar Jannes.

Seorang anggota Kepolisian Resor Kutai Barat yang turut mengantarkan 39 eks Gafatar ke Asrama Haji Donohudan mengatakan, para eks Gafatar di Kalimantan Timur mayoritas bertani di atas lahan milik warga asli dengan sistem pinjam pakai. “Jadi sudah tidak ada masalah ihwal aset tanah eks Gafatar. Sedangkan barang-barang mereka sudah dijual sebelum dievakuasi,” kata anggota polisi itu.

DINDA LEO LISTY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

29 Oktober 2023

Kebakaran Hutan Gunung Merbabu, Masyarakat Lakukan Penyekatan

Kebakaran hutan melanda kawasan Gunung Merbabu, Jawa Tengah sejak dua hari terakhir dan masih belum padam.

Baca Selengkapnya

Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

9 Juli 2023

Mengintip Kampung Edukasi di Kabupaten Boyolali

Kabupaten Boyolali di lereng Gunung Merbabu, meluncurkan program Kampung Edukasi Durensari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

26 Juni 2023

Disebut Berkaitan, Gafatar Milik Ahmad Musadeq dan Ponpes Al Zaytun Pimpinan Panji Gumilang, Ini Profil Keduanya

Berikut profil Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang, dan Gafatar yang didirikan Ahmad Musadeq. Apa persamaan dan perbedaannya?

Baca Selengkapnya

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

26 Juni 2023

Hubungan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang dengan Pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq

Mantan pengurus Al Zaytun, Ken Setiawan menyebut pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang berkaitan dengan pimpinan Gafatar Ahmad Musadeq. Soal NII?

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

22 Mei 2023

Boyolali Bangun Kawasan Wisata Religi untuk Belajar Ibadah Haji dan Umrah

Pembangunan kawasan wisata religi di Boyolali itu sudah berjalan sejak 2021.

Baca Selengkapnya

5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

5 Mei 2022

5 Oleh-oleh Khas Boyolali dari Olahan Sapi

Mengingat Boyolali merupakan kabupaten sentra produksi susu dan daging sapi, maka oleh-oleh khas Boyolali tidak jauh dari olahan sapi.

Baca Selengkapnya

Tenis Meja: Boyolali Bangun 'Istana Pingpong' di Alun Alun Lor Mojosongo

25 September 2020

Tenis Meja: Boyolali Bangun 'Istana Pingpong' di Alun Alun Lor Mojosongo

Pemerintah Kabupaten Boyolali terus menambah fasilitas olahraga khususnya tenis meja dengan membangun gedung "Istana Pingpong".

Baca Selengkapnya

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

14 Januari 2019

Menengok Eks Kampung Gafatar, Kenapa Bisa Jadi Kota Hantu?

Sejak warga Gafatar meninggalkan kawasan itu, warga lokal pun enggan tinggal di Desa Penisir sehingga penampakan pemukiman tersebut mirip Kota Hantu.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Ibu Saya dari Boyolali

4 November 2018

Jokowi: Ibu Saya dari Boyolali

Jokowi mengatakan sudah bersalaman dengan jutaan orang, tapi tetap saja diterpa hoax. Jokowi menegaskan ibunya asal Boyolali bukan Cina.

Baca Selengkapnya