Anak Muda, Mahasiswa, dan Diet Plastik yang Keren  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 23 Februari 2016 09:22 WIB

Model dan aktivis lingkungan, Davina Veronica dalam acara dukungan gerakan kantong plastik berbayar di Jakarta, 17 Februari 2016. Tempo/Rezki Alvionitasari

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kalangan muda dari berbagai komunitas yang peduli lingkungan berkelanjutan mengajak warga Yogyakarta untuk diet penggunaan plastik.

Satu di antara komunitas yang peduli pada lingkungan berkelanjutan adalah Koalisi Pemuda Hijau Indonesia Yogyakarta. Komunitas ini beranggotakan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta.

Ketua Koalisi Pemuda Hijau Indonesia Yogyakarta Gilang Ariya Pratama mengatakan setidaknya terdapat 70 kilogram sampah plastik yang dipunguti oleh berbagai komunitas peduli lingkungan di Yogyakarta. Mereka turun ke jalan seiring dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Sampah-sampah itu di antaranya terdiri atas kresek, botol plastik, kertas, dan dedaunan. "Kami menemukan sampah plastik yang sulit terurai dan dikubur di dalam tanah," kata Gilang kepada Tempo di Perpustakaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Senin, 22 Februari 2016.

Ahad kemarin, ratusan pemuda menyusuri gang-gang perkampungan penduduk. Ada sepuluh komunitas yang terlibat dalam gerakan itu. Selain Koalisi Pemuda Hijau, ada Sobat Bumi dan Youth Forum Climate Change.

Sampah-sampah yang dikumpulkan oleh komunitas itu kini ditumpuk di Bank Sampah Syariah Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta. Sampah-sampah tersebut akan didaur ulang.

Selain mengolah sampah, sepuluh komunitas yang peduli pada lingkungan itu, kata Gilang, membuat 50 tas berbahan kain berwarna hijau. Tas-tas ramah lingkungan itu dibagikan kepada penduduk Yogyakarta di sekitar Malioboro dan Alun-alun Utara.

Tujuan bagi-bagi tas itu adalah mengajak orang untuk mengganti tas kresek dengan tas ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali. Biaya pembuatan tas itu didapat dari hasil patungan semua anggota komunitas.

Koalisi Pemuda Hijau Indonesia berdiri sejak 2011. Komunitas yang diinisiasi mahasiswa Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada ini memulai gerakan mencintai lingkungan dengan membuat petisi mengurangi penggunaan botol air minum plastik tahun 2013.

Di Indonesia, komunitas ini tersebar di 17 provinsi. Sedangkan di Yogyakarta anggotanya ada dari UGM, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Ahmad Dahlan. Gerakan mereka di antaranya mengambil sampah-sampah di sekitar pantai di Yogyakarta. "Kami berharap anak-anak muda tergerak untuk peduli lingkungan," kata Gilang, yang juga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan.

Direktur Bank Sampah Syariah IST AKPRIND Yogyakarta Wisnu Prayogo mengatakan sampah yang dikumpulkan Ahad kemarin sebanyak 3,558 meter kubik, terdiri atas sampah plastik, kertas, dan organik. "Untuk sampah organik, Bank Sampah Syariah akan menyalurkannya sebagai bahan pembuatan kompos. Sedangkan kertas dan plastik akan dijual, dan uang hasil penjualan akan disumbangkan," kata Wisnu.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

33 hari lalu

BRIN Kembangkan Metode Daur Ulang Baterai Litium Ramah Lingkungan

Peneliti BRIN tengah mengembangkan metode baru daur ulang baterai litium. Diharapkan bisa mengurangi limbah baterai.

Baca Selengkapnya

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

48 hari lalu

Mengenal Antropomorfisme, Sifat Manusia yang Memberikan Empati ke Sekitarnya

Antropomorfisme memiliki arti pengenalan ciri-ciri manusia hingga empati kepada binatang, tumbuh-tumbuhan, atau benda mati.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

52 hari lalu

Alasan Masyarakat Adat Suku Awyu Mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

Masyarakat adat suku Awyu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dalam sengketa izin lingkungan perusahaan sawit PT ASL di Boven Digoel, Papua Selatan.

Baca Selengkapnya

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

4 Maret 2024

4 Bulan DPO, Mantan Pejabat Pemkab Bangka Tersangka Kasus Perambahan Hutan Ditangkap KLHK

Tersangka Barlian merupakan aktor intelektual kasus perusakan dan perambahan hutan di kawasan hutan produksi Sungai Sembulan Bangka.

Baca Selengkapnya

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

13 Februari 2024

Menteri Lingkungan Hidup Bertemu Dubes Norwegia Bahas Capaian Pengurangan Emisi

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bertemu Duta Besar Norwegia Rut Kruger Giverin membahas capaian emisi.

Baca Selengkapnya

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

25 Januari 2024

Tim Kampanye Anies Baswedan Serukan Revisi UU Cipta Kerja

Tim kampanye tiga pasangan capres-cawapres bicara tentang perlindungan lingkungan hidup. Timnas Anies Baswedan menilai UU Cipta Kerja harus direvisi.

Baca Selengkapnya