Orang Kerap Buang Sampah Bra dan Celana Dalam di Tempat Ini

Reporter

Editor

Minggu, 21 Februari 2016 23:05 WIB

Ilustrasi cara mengenakan bra. Home.bt.com

TEMPO.CO, Karawang - Puluhan orang aktivis lingkungan memunguti pakaian dalam yang berserakan di mata air Pancuran Mas, Kampung Sinapeul, Desa Wargasetra, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Yuda Febrian Silitonga, koordinator aksi mengatakan ratusan celana dalam baik pria maupun wanita telah berserakan di mata air tersebut.


Atam, 45 tahun, seorang tokoh pemuda di Desa Wargasetra mengatakan, mata air Pancuran Mas dianggap keramat oleh warga sekitar. Orang yang mandi dan melempar uang koin ke mata air tersebut percaya keinginannya bisa terkabul. "Ritual buang pakaian dalam usai mandi, dianggap bisa buang sial," ujar Atam, saat ditemui Tempo di Kampung Sinapeul, Minggu 21 Februari 2016.

Ritual tersebut biasa dilakukan sepanjang tahun. Atam mengatakan ritual buang sial paling marak dilakukan saat bulan Mulud. Tidak sedikit tamu yang datang dari luar daerah, seperti dari Lampung, Surabaya, Jawa Tengah, Banten, bahkan dari Jakarta. "Setiap malan di bulan Mulud, tamu tiada henti berdatangan, satu malam bisa sampai empat mobil. Pedagang yang buka warung sampai menyetok cerutu buat sesajen," tutur Atam.

Banyaknya tamu yang membuang pakaian tersebut menimbulkan masalah. Celana dalam maupun bra berserakan dan berceceran di sekitar mata air tersebut. Atam mengatakan, seusai bulan Mulud ia bisa mendapat empat karung pakaian dalam pria maupun wanita.

"Saya punguti, daripada berserakan tidak enak dipandang mata, saya gunakan untuk membuat orang-orangan sawah. Lumayan, untuk menakut-nakuti burung pipit. Sering juga saya gunakan untuk menyumbat pipa paralon yang bocor," beber Atam.

Pada Sabtu, 20 Februari 2016, puluhan anggota Forum Komunikasi Daerah Aliran Sungai Citarum (Forkadas C+) berhasil mengumpulkan dua karung pakaian dalam. "Jelang hari peduli sampah nasional, kami melakukan aksi pembersihan mata air di Pegunungan Sanggabuana. Sekalian mengukuhkan Kampung Sinapeul sebagai Kampung Air," ujar Yuda saat ditemui di tempat yang sama.

Kampung Sinapeul terletak di kaki Gunung Sanggabuana. Terdapat tiga mata air di kampung tersebut. Selain mata air Pancoran Mas, ada juga mata air Cisamsuri dan Tayakan Talaga. "Ketiga mata air tersebut dalam keadaan tidak terawat, sehingga perlu dipercantik. Bersama warga sekitar, kami memasang papan nama dan membersihkan mata air dari sampah-sampah," ucap Yuda.

Di Pegunungan Sanggabuana, terdapat ratusan mata air. Yuda mengatakan, puluhan mata air di Sanggabuana telah hilang. "Saat ini Forkadas sedang melakukan pendataan dan penyelamatan mata air di Pegunungan Sanggabuana, Karawang Selatan," kata Yuda.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

4 Maret 2024

Ketahuan Memainkan Suara Caleg, Lima Anggota PPK di Karawang Diberhentikan oleh KPU

KPU Karawang menemukan bukti dan pengakuan terjadinya pemindahan perolehan suara dari satu caleg ke caleg lainnya.

Baca Selengkapnya

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

14 Januari 2024

Karawang Terbitkan Perda Anti Knalpot Brong, Hukumannya Penjara dan Denda Puluhan Juta

Pemerintah dan polisi terus menekan penggunaan knalpot brong di Kabupaten Karawang.

Baca Selengkapnya

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

30 November 2023

UMK 2024 Kota Bekasi Rp 5,34 Juta Tertinggi di Indonesia, Kalahkan Karawang

UMK Bekasi sebesar Rp 5.34 juta mengalahkan UMK Karawang yang selama ini selalu memecahkan rekor menjadi upah minimum tertinggi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

31 Oktober 2023

Mendulang Daratan untuk Hadang Abrasi dan Pengikisan Lahan

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java membantu sekelompok masyarakat pesisir Karawang membuat daratan dan menyelamatkan desa dari abrasi

Baca Selengkapnya

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

28 September 2022

Polres Karawang Periksa Pejabat Pemkab yang Diduga Aniaya Wartawan

Dua orang wartawan diduga dianiaya dan disekap oleh pejabat di Pemerintahan Kabupaten Karawang

Baca Selengkapnya