Mantan Teroris: Teror Sianida Lebih Sulit daripada Bom Bunuh Diri

Reporter

Kamis, 18 Februari 2016 16:05 WIB

ANTARA/Eric Ireng

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan teroris Ali Fauzi mengatakan kelompok teror sulit melancarkan aksinya menggunakan racun sianida. Bahkan, ucap dia, meneror menggunakan racun sianida jauh lebih sulit dibanding menggunakan bom bunuh diri.

"Karena harus benar-benar dekat dengan polisi itu dan tahu kegiatannya sehari-hari," kata Ali Fauzi saat ditemui di kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis, 18 Februari 2016.

Pernyataan Ali ini sekaligus menjawab kegusaran polisi terhadap kabar adanya teror menggunakan racun sianida. Pekan lalu, Kepolisian Daerah Jawa Timur mengirim telegram kepada semua kepolisian resor di wilayahnya yang berisi rencana teroris meracuni makanan polisi dengan racun sianida.

Telegram tersebut diteken Kepala Biro Operasi Polda Jawa Timur Komisaris Besar Arief Pranoto. Racun sianida ini pula yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Ia tewas setelah meminum kopi bercampur sianida di kafe Oliver, West Mall Grand Indonesia, Jakarta Pusat, 6 Januari lalu.

Menurut Ali, kelompok teror pernah mencoba meracuni polisi dua tahun lalu. "Pernah dicoba pada 2014, tapi gagal," ucapnya.

Ali menuturkan aksi teror menggunakan racun tersebut menyasar kantor polsek di Kebayoran, Jakarta Selatan. Adik terpidana mati teroris, Amrozi, ini menceritakan, saat itu kelompok radikal hendak meracuni polisi menggunakan ekstrak buah jarak. Tapi dia tak menjelaskan efek racun itu pada manusia.

DIKO OKTARA




Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

6 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

19 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

20 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya