DPRD NTB Abaikan Penyandang Tuna Rungu

Reporter

Editor

Selasa, 28 Februari 2006 14:10 WIB

TEMPO Interaktif, Mataram: Sebanyak 25 penyandang tuna rungu di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menggelar unjuk rasa di kantor DPRD NTB di Mataram hari ini. Mereka menuntut peningkatan fasilitas pendidikan karena selama ini mereka dianggap warga kelas dua. "Pendidikan kami mentok hanya Sekolah Luar Biasa,” kata Lalu Dedi Kusuma, juru bicara Persatuan Tuna Rungu Mataram.Sebelumnya, mereka berjalan dari Kelurahan Karang Kelok, Mataram, rumah salah seorang anggota, yang jaraknya satu kilometer dari kantor DPRD NTB. Sampai di tujuan, pengunjuk rasa duduk berjejeran. Mereka pun membentangkanbelasan spanduk antara lain bertuliskan: “Kami tidak maudianaktirikan pemerintah.”Namun, tak satu pun anggota DPRD yang menemui mereka sehingga pengunjuk rasa kecewa. “Inilah bukti bahwa kita ini memang > dinomorduakan," ujar Dedi kepada teman-temannya. Rencananya, pengunjuk rasa akan ditemui Komisi E.Pertemuan gagal karena Persatuan Tuna Rungu Mataram dianggap belum legal. Berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Olah Raga NTB, dari 172 penyandang tuna tentra dan tuna rungu usia 7-18 tahun yang bisa sekolah tak lebih dari 60 orang. Hairul Anwar

Berita terkait

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

1 Juli 2022

DPRD Batam Minta Keseriusan Penanganan Air Bersih

PT Moya, BP Batam dan kontraktor akan memasang pengairan dalam waktu satu pekan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

16 Februari 2022

Bamsoet Dukung DPRD Kabupaten Diatur di Perundangan Khusus

Alasan dibutuhkan perundangan khusus karena DPRD Kabupaten tidak bisa menolak Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati.

Baca Selengkapnya

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

3 November 2021

Dengar Keluhan Nelayan, Gus Muhaimin Minta PP 85/2021 Dicabut

Asosiasi Nelayan menyatakan keberatan terhadap PNBP sektor perikanan setelah diterbitkannya PP 85/2021.

Baca Selengkapnya

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

31 Oktober 2021

DPR: Polri Jamin Kebebasan Ekspresi lewat Lomba Mural

Lomba mural menjadi sinyal dari Kapolri yang ingin membawa Polri menuju institusi yang berasal dari masyarakat dan bekerja untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

27 Oktober 2021

DPR Raih Predikat Informatif, Puan: Bukti Keterbukaan Parlemen

DPR terus berupaya menyampaikan informasi pada setiap kegiatan baik yang sudah maupun sedang berjalan melalui teknologi informasi.

Baca Selengkapnya

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

25 Oktober 2021

Komisi V DPR Desak Evaluasi Tes PCR untuk Penerbangan

Evaluasi atas kebijakan tes PCR untuk penerbangan merupakan bentuk dukungan untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan di tanah air.

Baca Selengkapnya

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

27 Februari 2018

DPRD Kritik Serapan Anggaran Gubernur Anies Baswedan Baru 6 %

Rendahnya serapan APBD pemerintah Gubernur Anies Baswedan dikritik Wakil Ketua DPRD Jakarta.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

28 November 2017

Anggaran Kunjungan Kerja DPRD DKI Dipangkas Rp 40 Miliar

Pimpinan DPRD Jakarta berdalih, usul anggaran kunjungan kerja sebesar Rp 107 miliar dilakukan Sekretariat DPRD DKI.

Baca Selengkapnya

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

9 November 2017

Wakil Ketua DPRD DKI Minta Anies Baswedan Copot Kadis Damkar

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik marah, minta Gubernur Anies Baswedan copot Kadis Pemadam Kebakaran DKI Subedjo.

Baca Selengkapnya

Warga Rembang Unjuk Rasa Tolak Pabrik Semen  

19 Februari 2014

Warga Rembang Unjuk Rasa Tolak Pabrik Semen  

Proses produksi semen akan berpotensi merusak sumber daya air. Padahal, sumber air itu merupakan sumber kehidupan warga Rembang dan Lasem.

Baca Selengkapnya