Presiden Minta Harga Beras Untungkan Produsen dan Konsumen

Reporter

Editor

Selasa, 15 Juli 2003 08:36 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati meminta agar harga beras mencapai titik yang menguntungkan bagi produsen, tapi tidak menekan konsumen di sisi lain. Hal itu dikemukakan Ketua Umum Pengurus Perhimpunan Agronomi Indonesia (Peragi), A. Syariffuddin Karama kepada pers seusai menghadap Presiden Megawati di Istana Negara, Jumat (11/1). Ia mengemukakan hal itu saat disinggung mengenai pelaksanaan operasi pasar untuk menekan harga beras yang bergejolak akhir-akhir ini. “Presiden meminta agar kita dapat mempertahankan harga yang betul-betul disukai oleh petani dan bisa diterima masyarkat, yakni tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah bagi petani,” ujar Karama mengutip Presiden. Sehingga harga tersebut tidak menumbulkan keresahan di kalangan konsumen serta tidak menimbulkan keengganan di masyarakat produsen untuk terus berproduksi. Menurut Peragi, hingga saat ini operasi pasar yang dilakukan pemerintah belum menunjukkan jatuhnya harga beras. Menurutnya, sebaiknya harga beras tetap berkisar antara Rp 3000 sampai Rp 3.500. Selain itu, pada panen raya Februari, Maret, dan April mendatang, sebaiknya pemerintah dapat mempertahankan harga beras yang ideal atau sekitar Rp 1.500 untuk gabah kering giling. Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menyampaikan kritik terhadap Peragi mengenai penggunaan teknologi tinggi bagi pertanian. “Presiden mengistilahkan seringkali teknologi tersebut tidak membumi,” ujar Sekjen Peragi Sudirman Yahya. Presiden mengatakan, teknologi tinggi tidak selalu cocok bagi petani di Indonesia. Karena itu, seharusnya dikaji terlebih dulu teknologi yang benar-benar cocok dan dibutuhkan para petani. Presiden menyarankan digunakan teknologi yang lebih sederhana seperti embung dan situ untuk sistem pengairan. Dalam pembicaraannya dengan Presiden, Peragi menyebutkan sejumlah kesulitan yang dihadapi oleh para petani, di antaranya adalah keterbatasan lahan pertanian baik di Pulau Jawa maupun di luar Jawa. Idealnya, menurut Peragi, luas lahan pertanian adalah sekitar empat sampai lima hektare. “Sehingga lahan tersebut menjadi layak kredit, hingga petani dapat memetik keuntungan,” ujarnya. Organisasi ini juga menyarankan agar para petani di Pulau Jawa diberi kelonggaran untuk menanam tanaman ekonomi tinggi seperti bawang merah dan cabe. Menurut Karama, Presiden mengakui bahwa ia masih kekurangan informasi mengenai kecocokan penanaman komoditi tertentu di suatu wilayah, sehingga dikhawatirkan suatu daerah justeru mengalami penanaman komoditi pangan yang tidak cocok. (Dara Meutia Uning - Tempo News Room)

Berita terkait

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

5 menit lalu

Lengkapi Bukti Kasus Pembubaran Ibadah di Gereja oleh ASN, Galaruwa Desak Bareskrim Gali Motif Intoleransi

Perkumpulan Galaruwa kembali melengkapi bukti perihal laporan atas dugaan intoleransi ke Bareskrim Polri perihal kasus pembubaran ibadah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

7 menit lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara Mengonfirmasi Kabinet Gemoy Prabowo-Gibran

Susunan kabinet Prabowo-Gibran tengah menjadi perbincangan karena disebut ingin menambah jumlah kementerian lewat revisi UU Kementerian Negara.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

8 menit lalu

Kemenkes Pastikan Keamanan Pangan dan Pondokan Jemaah Haji

Tim Sanitasi dan Keamanan Pangan akan mendapatkan contoh makanan yang akan dikonsumsi oleh jemaah haji untuk diuji

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

18 menit lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

23 menit lalu

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico Kembali Jalani Operasi

Wakil perdana menteri Slovakia mengatakan ia melihat ada kemajuan dalam kondisi PM Robert Fico setelah selamat dari upaya pembunuhan pekan ini.

Baca Selengkapnya

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

31 menit lalu

Khofifah Singgung Soal IKN setelah Resmi Diusung Golkar Maju di Pilgub Jawa Timur, Ada Apa?

Khofifah berkelakar ibu kota secara de facto berada di Jawa Timur usai menerima dukungan maju di Pilgub Jawa Timur dari Golkar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

36 menit lalu

Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan untuk IKN Tidak Terburu-buru dan Melanggar HAM: Semua Diganti

Pemerintah akan menggusur warga di area 2.086 hektare lahan untuk proyek IKN. Ganti rugi dan tempat relokasi disiapkan.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

36 menit lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Kim Ji Won Dikerumuni di Bandara, Agensi Tegaskan 3 Aturan Ini Demi Keselamatan

38 menit lalu

Kim Ji Won Dikerumuni di Bandara, Agensi Tegaskan 3 Aturan Ini Demi Keselamatan

Kerumunan yang ditimbulkan oleh penggemar Kim Ji Won membuat agensinya merilis prosedur keselamatan dan keamanan di bandara.

Baca Selengkapnya

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

39 menit lalu

Ucapan Positif Bisa Bantu Kesehatan Mental Anak

Kebiasaan menggunakan kata baik dari orang tua itu bisa membimbing anak menguatkan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

Baca Selengkapnya