Polres Sleman Musnahkan 9 Ribu Botol Minuman Keras

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 23:05 WIB

Ribuan botol minuman keras dan petasan dimusnahkan di Polres Kota Tangerang, Tigaraksa, Banten, 26 Desember 2015. Minuman keras tersebut hasil sitaan polisi selama beberapa pekan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Sleman - Menyusul tewasnya 26 orang akibat minuman keras oplosan di Yogyakarta dua pekan lalu, Kepolian Resor Sleman memusnahkan 9.000 botol minuman keras dengan dengan alat berat, stom wals di halaman Markas Polres Sleman. "Ini salah satu bentuk perang terhadap peredaran minuman keras," kata Kapolres Ajun Komisaris Besar Yulianto, Selasa, 16 Februari 2016.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Anggaito Hadi Prabowo menyatakan, pihaknya rutin merazia peredaran minuman keras ilegal. Termasuk yang berada di Kecamatan Berbah. Distributor minuman keras itu, kata dia, tidak mempunyai izin edar. Bahkan pengedar minuman keras itu menyewa gudang besar. "Diangkut pakai tiga truk," kata dia.

Kepala Pengadilan Negeri Sleman, Yanto mengatakan, untuk tindak pidana penjualan minuman keras ilegal ini dilakukan secara terintegrasi. Mulai penyelidik, penyidikan hingga ke peradilan. "Kalau tindak pidana ringan didenda dan jika berulang bisa dikurung tiga bulan. Jika kasusnya serius baru pakai KUHP (kitab undang-undang hukum pidana)," kata dia.

Yulianto mengatakan minuman oplosan yang menewaskan 26 orang itu mengandung metanol. Minuman oplosan buatan Sasongko, 45 tahun, warga Caturtunggal Depok Sleman mengandung 37 persen metanol.

Minuman itu adalah campuran etanol (alkohol murni) dengan air, perisa dan pewarna. Dari campuran itu terjadi reaksi kimia dan menjadi etanol. Orang yang meminum etanol campuran berakibat fatal jika metanol sudah terurai di darah. Akibatnya, metanol itu menghambat syarat pernafasan dan syaraf penglihatan. Selain tewas, peminum oplosan juga menderita kebutaan atau penglihatan.

Dokter forensik Rumah Sakit Sardjito, Lipur Rinaningtyas menambahkan, jika tubuh manusia kemasukan metanol 15 miligram bisa merusak syaraf dan mengakibatkan kebutaan. Meskipun tidak diotopsi, dari sampel yang diambil darah korban mengandung metanol 30 hingga 100 miligram yang mengakibatkan kematian.

Selain metanol, dalam darah korban juga ditemukan zat etanol mencapai 230 miligram. Jika dalam tubuh ada 200 miligram etanol maka reflek tubuh akan menurun. Lebih dari itu orang akan mengalami koma.

Kepolisian mencatat 26 orang meninggal akibat minuman oplosan. Sebanyak 22 orang minum oplosan buatan Sasongko, 45 tahun, warga Ambarrukmo, Caturtunggal, Depok, Sleman. Sedangkan empat lainnya merupakan korban yang membeli dari pengoplos di Seyegan, Sleman. Para korban adalah mahasiswa yang menggelar pesta selama dua hari pada Selasa-Rabu dua pekan lalu.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

49 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

50 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

13 Juli 2023

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

Tour de Merapi adalah kegiatan touring sepeda motor secara santai sembari menjelajah tempat- tempat wisata di Sleman terutama objek di lereng Merapi.

Baca Selengkapnya

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

11 Juli 2023

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

Festival Seribu Candi merupakan upaya mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Sleman Mulai Terapkan Kebijakan Lima Hari Sekolah untuk TK Hingga SMP

3 Juli 2023

Kabupaten Sleman Mulai Terapkan Kebijakan Lima Hari Sekolah untuk TK Hingga SMP

Kabupaten Sleman menjadi kabupaten terakhir di DIY yang menerapkan kebijakan lima hari sekolah.

Baca Selengkapnya