Pengakuan Ibu Terduga Teroris Bima: Can Ditembak Saat Tidur  

Reporter

Selasa, 16 Februari 2016 15:27 WIB

Detasemen Khusus 88 Antiteror mengamankan sebuah lokasi dimana dekat dengan salah satu rumah yang diduga sebagai tempat persembunyian teroris di kelurahan Penatoi, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, 15 Februari 2016. Penyergapan teroris tersebut dimulai sejak pukul 08.00 Wita. TEMPO/Akhyar

TEMPO.CO, Bima - Keluarga terduga teroris membantah telah terjadi baku tembak antara aparat Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Can alias Fajar, Senin 15 Februari 2016. Can tewas dalam operasi penyergapan itu. "Anak saya ditembak saat tidur, saya melihat langsung,” kata Nurseha, ibu Can, Selasa, 16 Februari 2016.

Menurut Nurseha, saat Densus datang, ia sedang menggendong anaknya yang berusia tiga tahun. Adapun suaminya, Darwis, duduk dekat Can karena kondisinya stroke. “Saya tidak disuruh melihat oleh polisi yang datang. Saya tidak menyangka dia tertembak dan tiba-tiba sudah meninggal,” katanya.

Nurseha mengaku mendengar enam sampai tujuh kali suara tembakan. Karena anak di gendongan terus menangis, Nurseha minta izin masuk rumah buat mengambil susu dan popok. "Saat mayat dibawa, saya tidak diizinkan masuk. Tidak ada baku tembak, tidak ada senjata di rumah saya,” katanya saat ditemui di rumahnya, Gang Abu Jie RT 01 RW 01, Kelurahan Penatoi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

Nurseha menuturkan selama empat tahun anaknya tidak pernah di Bima. Can adalah anak kedua dari lima bersaudara. "Fajar tewas karena tertembak dalam keadaan tengkurap," ucapnya.

Hingga Selasa siang garis polisi belum dilepas dari rumah berpagar bambu dan bercat putih itu. Banyak warga dan tetangga dekat berdatangan untuk mengucapkan belasungkawa.

Wali Kota Bima Qurais Abidin meminta warga tetap tenang dan tak terpengaruh dengan penggerebekan terduga teroris. “Saya minta warga tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa,” kata Qurais.

Tiga terduga teroris yang diduga jaringan Santoso digerebek Densus Senin pagi kemarin. Mereka yang dibekuk adalah Imam alias Herman alias David dan Sogir alias Yanto. Sedangkan yang ditembak mati adalah Can alias Fajar alias Muhammad Fuad.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan penggerebekan tersebut kaitannya dengan jaringan Santoso. Hal itu diketahui, kata dia, karena pelaku yang ditangkap termasuk orang yang melakukan penembakan terhadap petugas patroli di Poso. Selain itu, pelaku terlibat dalam pembunuhan seorang kepala kepolisian sektor di wilayah Bima.

AKHYAR M. NUR

Berita terkait

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

11 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Anggota JI, Polisi Sebut Semua Pengurus Organisasi

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut delapan tersangka teroris itu berinisial G, BS, SK, A, MWDS, DK, H, dan RF.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

12 hari lalu

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

13 hari lalu

Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

27 Januari 2024

Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

26 Januari 2024

Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis

Baca Selengkapnya

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

26 Januari 2024

Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).

Baca Selengkapnya

Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

25 Januari 2024

Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

Sebelum penangkapan di Karanganyar, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Solo Raya.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

25 Januari 2024

Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

Kapolres Boyolali tidak diberi tahu ketiga warga yang ditangkap DEnsus 88 itu masuk dalam jaringan teroris apa.

Baca Selengkapnya