Pangkalan Udara TNI di Malang Dapat Pesawat Baru

Reporter

Editor

Selasa, 16 Februari 2016 08:33 WIB

Tiga dari empat ekor pesawat tempur taktis ringan Super Tucano, terparkir di shelter Skadron Udara 21 di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Desa Saptorenggo, Pakis, Malang, Jawa Timur, 26 September 2014. Indonesia mendatangkan 4 tersebut untuk menggantikan pesawat OV-10 Bronco yang sudah pensiun pada Oktober 2010. TEMPO/ABDI PURMONO

TEMPO.CO, Malang - Tak lama berselang dari kejadian kecelakaan pesawat latih tempur jenis Super Tucano, Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh di Malang, Jawa Timur, mendapat tambahan satu unit pesawat NC212-200.

Pesawat angkut militer ini tiba di Pangkalan itu pada Senin, 15 Februari 2016. (Baca: TermasukSuper Tucano, Sudah Lima Pesawat Jatuh Asal Pangkalan Udara di Malang)

Komandan Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI H. R.M. Djoko Senoputro mengatakan, pesawat tersebut diproduksi bersama antara PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Defense & Space (ADS). “Dengan tambahan pesawat ini, total kami punya 7 pesawat NC212-200 dan semuanya ditempatkan di Skadron Udara 4,” kata Djoko, Senin 15 Februari 2016.

Djoko menerangkan, pesawat NC212-200 berkapasitas 20-24 orang penumpang atau setara dengan 2.820 kg kargo. Berat kosong pesawat itu 4.400 kilogram dan berat maksimum saat take-off dibatasi 8 ribu kilogram.

Menggunakan dua mesin penggerak Garret Air Research USA TPE-331-10R, masing-masing bertenaga 925 shp atau ekuivalen dengan 690 kilowatt, kecepatan maksimum NC212-200 mencapai 370 kilometer per jam. Dengan kecepatan itu pesawat bisa menempuh jarak 7.925 meter dengan daya tanjak 497 meter per menit.

“Pesawat ini sudah pakai glass cockpit, berbeda dengan yang dulu yang masih analog. Nantinya pesawat ini akan kami gunakan untuk tugas-tugas pokok, seperti pemotretan, evakuasi skala kecil, dan floating pasukan,” ujar Djoko.

Kepala Divisi Manajemen Program dan Perencanaan PT Dirgantara Indonesia Rahmat Condrogumono menambahkan, pesawat NC212 termasuk pesawat ringan. Pesawat ini dirancang untuk beroperasi di daerah-daerah perintis atau bandara kecil yang masih minim infrastruktur dan memiliki landasan pacu tak beraspal.

NC212 merupakan salah satu hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (dulu PT Industri Pesawat Terbang Nusantara/IPTN) dengan ADS (dulu bernama Construcciones Aeronauticas SA/CASA) yang bermarkas di Spanyol sejak 1976. “Kerja sama kami dengan mereka berjalan baik, terbukti Airbus Military mempercayakan ke kami memproduksi dan memasarkan under license varian NC212-400 tahun 2006,” kata Rahmat.

Lalu, pada 2009 kerja sama dilanjutkan dengan program pembuatan NC212-200. Airbus Military memberi kepercayaan penuh pada PT Dirgantara Indonesia untuk memindahkan seluruh peralatan perakitan pesawat NC212 dari markas Airbus Military di San Pablo, Filipina, ke kantor pusat PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

“Produksi awal memenuhi permintaan sebanyak 10 unit NC212-400 dan diselesaikan pada 2012,” ujar Rahmat.

Keberhasilan itu berbuah kerja sama baru. Pada akhir 2014 Dirgantara Indonesia dan ADS bersepakat mengembangkan tipe pesawat terbang baru sebagai tipe derivatif dari C212-400 yang bernama NC212i. Rancang bangun pesawat digarap bersama DI-ADS. Namun seluruh proses pengerjaan dilakukan PT Dirgantara Indonesia di Bandung.

Hingga sekarang Dirgantara Indonesia telah menjual dua unit NC212i ke Filipina dan ADS menjual tiga unit pesawat serupa ke Vietnam.

ABDI PURMONO

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

31 Desember 2023

Mahasiswa Hilang Ditemukan Meninggal di Pulau Sempu, Begini Profil Pulau di Kabupaten Malang Ini

Mahasiswa IPB University hilang kemudian ditemukan meninggal di Pulau Sempu, Kabupaten Malang. Di manakah tepatnya pulau ini?

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya