Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan (kedua kiri) bersama Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa (kiri), Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo (tengah), Wasekjen MUI M Zaitun Rasmin (kedua kanan) dan Kapolri Jendral Pol Badrodin Haiti (kanan) memberikan keterangan seusai menggelar rakor di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, 26 Januari 2016. Rakor tersebut membahas tentang pemulangan serta strategi pembinaan terhadap warga eks Gafatar. ANTARA/Wahyu Putro A
TEMPO.CO, Pekanbaru -Menteri Sosial Khofifah Indarparawansa berjanji akan memberikan kompensasi bagi korban tewas akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Kampar. Bantuan akan disalurkan melalui program Bantuan Sosoal Kematian (BSK).
Khofifahmeminta Pemerintah Kampar segera membuat laporan dan mendata korban banjir. Kementerian Sosial akan memberikan kompensasi jika sudah mendapatkan data korban sebagai syarat penerima bantuan sosial kematian.
"Bantuan akan diberikan Rp 15 juta untuk satu korban jiwa," ujar Khofifah saat memantau korban banjir, di Desa Kualu, Kampar, Sabtu sore, 13 Februari 2016.
Dalam kesempatan itu, Menteri Khofifah menyerahkan langsung bantuan satu unit mobil dapur umum dan satu sepeda motor trail untuk Dinas Sosial Kampar serta 8 ton beras dan ratusan paket makanan untuk korban banjir di Kampar. Kementerian Sosial juga menyalurkan ratusan matras, tenda dan tikar gulung untuk warga terdampak banjir.
Dinas Sosial Kampar mencatat, sebanyak 241 desa di 14 Kecamatan di Kampar terendam banjir akibat luapan arus sungai kampar sejak sepekan terakhir. Setidaknya 35.116 kepala keluarga terdampak banjir. Sebanyak 6.260 warga mengungsi. Sisanya masih bertahan di rumah.
Dua korban dilaporkan tewas yakni Mukhlis, di Desa Ranah dan Roni Fadilah, di Desa Alam Panjang. Kedua korban merupakan pria dewas yang tewas akibat terbawa arus sungai. Belum diketahui jumlah kerugian akibat banjir.