Tujuh pasangan Gubernur dan Wakil gubernur diambil sumpahnya di Istana Negara, Jakarta, 12 Februari 2016. Pasangan lainnya yang dilantik adalah: 4. Ridwan Mukti-Rohidin Mersyah (Bengkulu); 5. Sahbirin Noor-Rusdi Resnawan (Kalimantan Selatan); 6. Irianto Lambrie-Udin Hianggio (Kalimantan Utara); dan; 7. Olly Dondokambey-Steven Octavianus Kandou (Sulawesi Utara). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sulaawsi Utara yang baru saja dilantik Olly Dondokambey ingin menjadikan provinsi itu sebagai pintu masuk bagi Indonesia. Olly meminta dukungan pemerintah pusat agar Sulawesi Utara menjadi pintu bagi Indonesia.
"Letak geografisnya sangat strategis. Apa yang saya harapkan ke depan, Sulut ini akan disupport pemerintah pusat jadi salah satu pintu masuk bagi Indonesia," kata Olly seusai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana, Jumat, 12 Februari 2016.
Menurut mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan ini, letak Sulawesi Utara sangat strategis karena berada di jajaran pulau di Laut Pasifik. Olly menilai posisi ini sangat strategis sebagai pintu masuk distribusi barang dan jasa dari negara-negara tetangga. Selain itu, posisi Sulawesi Utara juga strategis bagi rencana jangka panjang Presiden Joko Widodo yang akan mengembangkan proyek tol laut.
"Selama ini jarak tempuh dari Pasifik, pintu masuk ke Indonesia terlalu banyak pulau. Saya akan bicara dengan pemerintah pusat agar Sulut menjadi gerbang utama jalur distribusi barang.
Presiden Jokowi hari ini melantik tujuh pasang gubernur dan wakil gubernur di Istana. Presiden meminta para gubernur untuk tidak bekerja di belakang meja. Menurut dia, para gubernur harus terjun langsung ke tengah masyarakat untuk menyelesaikan tiap masalah.
Gubernur, kata Presiden, juga harus taat pada visi dan misi Presiden. Selain itu, Jokowi menekankan pentingnya sinergi dan konsolidasi antara program serta kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat
15 November 2021
Gubernur WH : Pembangunan Untuk Kesejahteraan Masyarakat
Capaian pembangunan di Provinsi Banten mulai dari pembangunan jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit, stadion, revitalisasi Kawasan Banten Lama dan revitalisasi Kawasan Peziarahan.
Beberapa hari ini muncul polemik tentang pembangunan kota baru. Pernyataan "salah (tidak etis) menjual sesuatu yang belum ada izin" ditanggapi oleh pengembang bahwa itu adalah praktik yang biasa dalam pemasaran properti. Polemik yang terjadi sangat menarik dibahas dari sisi perizinan dalam penataan ruang.