Sikap Hanura Setujui Revisi UU KPK: Yang Melemahkan di Mana?

Reporter

Editor

Elik Susanto

Jumat, 12 Februari 2016 21:02 WIB

Ketua umum Partai Hanura, Wiranto, Dossy Iskandar serta Yudi Krisnandi setelah penutupan Musyawarah Nasional I Partai Hanura di Surabaya, Minggu (07/02). Secara aklamasi Wiranto terpilih kembali untuk memimpin Partai Hanura. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Fraksi Partai Hanura menyatakan tetap konsisten mendukung revisi Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi. Alasan dukungannya karena revisi itu sudah diputuskan di Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat.

Dossy Iskandar, Ketua Fraksi Partai Hanura di DPR, mengklaim revisi itu memperkuat KPK. "Yang melemahkan di mana? Kan yang menolak itu belum menerima penjelasan dari pengusul," ujar Dossy saat dihubungi pada Jumat, 12 Februari 2016.

Menurut Dossy, poin revisi mengenai Dewan Pengawas diperlukan agar tidak ada lembaga negara yang tidak tersentuh. Dossy menganggap bahwa Dewan Pengawas diperlukan agar terdapat check and balance di KPK. "Pak Indriyanto Seno Adji (mantan pimpinan KPK) juga mengatakan bahwa KPK perlu pengawas. Beliau tahu persis bagaimana pentingnya pengawasan di KPK," ujarnya.

Selain itu, menurut Dossy, penyadapan juga perlu diatur karena menyangkut Hak Asasi Manusia. Aturan itu dimaksudkan agar terdapat mekanisme kontrol. Pada prinsipnya, kata Dossy, penyadapan melanggar HAM. "Tapi karena diperlukan bagi KPK, penyadapan perlu. Hanya saja, jangan dipersulit. Melalui mekanisme internal di KPK saja," katanya.

Soal pemberian kewenangan KPK untuk menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3), kata Dossy, juga berbeda dengan SP3 yang berlaku di Kepolisian dan Kejaksaan. SP3 yang melekat di KPK, kata dia, dikeluarkan secara limitatif. "Artinya hanya pada dua hal, orang yang meninggal dunia dan orang yang sakit permanen dengan adanya medical record dari ahli," ujarnya.

Poin revisi mengenai penyidik independen pun diperlukan karena, menurut Dossy, KPK harus diberi kekuatan supaya tidak konvensional dalam memberantas korupsi. "Kasus korupsi kan perlu perhatian khusus, jadi harus ada lembaga yang diberikan kekuatan itu," katanya.

Itulah poin-poin yang akan dimasukkan dalam revisi UU KPK. Pada 10 Februari lalu, Badan Legislasi telah meminta pandangan mini-fraksi mengenai revisi UU KPK. Dalam rapat itu, hanya Fraksi Partai Gerindra yang menolak revisi tersebut. Namun belakangan, Fraksi Partai Demokrat juga menolak revisi itu. Revisi UU KPK pun akan dibawa ke rapat paripurna DPR pada Kamis, 18 Februari 2016.

Pekan lalu, komisioner KPK diundang oleh Badan Legislasi untuk dimintai pendapatnya mengenai draf revisi UU KPK yang diajukan oleh DPR. Tapi tak satu pun pimpinan KPK hadir. Alasannya, mereka menolak revisi terhadap UU lembaga antirasuah itu.

Dossy mengatakan, KPK tidak memiliki kewenangan untuk menyetujui atau pun menolak revisi UU KPK. KPK, menurut dia, seharusnya mendengarkan ide perubahan atas UU tersebut. "Tapi KPK juga mestinya memberikan pemikiran-pemikirannya. Perdebatan itu di meja perundingan, seperti di Badan Legislasi," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

24 hari lalu

Rencana Peleburan KPK dengan Ombudsman, IM57+ Institute: Skenario Besar sejak Revisi UU KPK

Ketua IM57+ Institute mengatakan dengan peleburan itu, KPK akan betul-betul dimusnahkan dari sisi core business-nya, yaitu penindakan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

55 hari lalu

KPK Geledah Rutannya Sendiri, Eks Penyidik: Dampak Revisi UU KPK

Eks Penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, mendesak tersangka pungli di rutan KPK dipecat

Baca Selengkapnya

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

21 Februari 2024

Kasus Pungli di Rutan KPK, ICW: Sanksi 78 Pegawai Minta Maaf Dampak Buruk dari Revisi UU KPK

ICW memberi tiga rekomendasi atas putusan Dewas terhadap pelaku pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

17 Januari 2024

Cawapres Mahfud Md Ingin Kembalikan UU KPK Lama, Begini Sejarah Terbentuknya KPK

Pembicaraan tentang KPK telah muncul sejak era Presiden Presiden BJ Habibie. Namun baru terlaksana pada 2002 saat Pemerintahan Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

5 Januari 2024

Napi Korupsi Juliari Batubara dkk Dapat Remisi, Begini Kata Novel Baswedan dan ICW: Kemenangan Para Koruptor

Napi korupsi kian sering mendapatkan remisi sejak PP Nomor 99/2012 dibatalkan MA, terakhir Juliari Batubara dkk. Begini kata Novel Baswedan dan ICW.

Baca Selengkapnya

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

12 Desember 2023

Anies Bicara Independensi KPK, Ingin Revisi UU KPK jika Jadi Presiden

Anies Baswedan berencana merevisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK jika menang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

12 Desember 2023

Soal HAM Jadi Isu Debat Capres Cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

Masalah HAM menjadi isu debat capres cawapres Pemilu 2024 hari ini. Apa saja pelanggaran HAM berat yang masih jadi pekerjaan rumah pemerintah?

Baca Selengkapnya

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

4 Desember 2023

ICW Nilai Jokowi Tak Menyangka Agus Rahardjo Buka Suara soal Intervensi KPK

Sikap Jokowi yang justru mempertanyakan kembali maksud Agus Rahardjo menyinggung adanya intervensi KPK dinilai Presiden tak menyangka bakal dibuka.

Baca Selengkapnya

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

1 Desember 2023

Istana Bilang Pertemuan Jokowi dengan Agus Rahardjo untuk Intervensi Kasus Tak Ada di Agenda Resmi Presiden

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan tidak ada persamuhan Jokowi dengan eks Ketua KPK Agus Rahardjo pada 2017 dalam agenda resmi.

Baca Selengkapnya

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

1 Desember 2023

Agus Rahardjo Sebut Presiden Intervensi KPK Agar Hentikan Penyidikan Setya Novanto

Menurut Agus Rahardjo, KPK mulai diintervensi oleh pemerintah sejak kasus korupsi pengadaan e-KTP pada 2017 lalu.

Baca Selengkapnya