Warga Eks Gafatar Boleh Pilih Daerah Tujuan Kepulangan

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 11 Februari 2016 14:08 WIB

Seorang mantan anggota organisasi kemasyarakatan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) beraktvitas di tempat penampungan Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, 26 Januari 2016. Sekitar 431 orang mantan anggota Gafatar ditampung di Asrama Haji Donohudan. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Pemerintah membuka peluang bagi warga bekas pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memilih daerah tujuan pulang mereka. Langkah itu ditempuh sebagai solusi ihwal banyaknya pengikut Gafatar yang sudah tidak ber-KTP dan telanjur menjual rumahnya di tempat asal.

“Pemerintah memberi toleransi sehingga pemulangan para eks Gafatar tidak harus disesuaikan dengan KTP terakhir. Karena itu, diperlukan verifikasi ulang (ihwal data kependudukan mereka),” kata pejabat di kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah, Haerudin, Kamis, 11 Februari 2016.

Meski sudah ber-KTP Kalimantan, Haerudin mengatakan, warga eks Gafatar boleh memilih dipulangkan ke daerah tempat keluarga atau saudara mereka tinggal di luar Kalimantan. “Mereka bisa memilih pulang ke alamat suami atau istri atau anak atau saudaranya selama pemerintah daerah setempat dan warga sekitar bersedia menerima,” ujar Haerudin.

Setelah menyebutkan tempat tujuan kepulangannya, pemerintah daerah akan mengklarifikasi keabsahan hubungan kekerabatan mereka dengan pemilik rumah yang dituju. “Sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri, pemerintah daerah dan masyarakat wajib menerima kembali para eks Gafatar karena mereka juga warga negara Indonesia,” tutur Haerudin.

Dengan adanya toleransi bagi warga eks Gafatar memilih tempat tujuan mereka untuk pulang, Haerudin menambahkan, data jumlah warga eks Gafatar di Asrama Haji Donohudan, yang dikelompokkan sesuai daerah asal, menjadi dinamis alias terus berubah.

Hingga Kamis siang, masih ada 685 eks Gafatar yang mayoritas berasal dari Kalimantan Barat. Adapun dari Jawa Tengah masih ada 22 orang. Sedangkan eks Gafatar sisanya berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Riau, Jambi, Sulawesi Utara, Bangka Belitung, dan Papua. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menolak pengikut Gafatar yang memiliki KTP Kalimantan Barat dipulangkan ke provinsi itu. Sebab, mereka berasal dari sejumlah tempat di Jawa.

Pejabat di kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Riswadi, mengatakan siap mengantar pulang lima warga eks Gafatar dari daerahnya. “Seluruh masyarakat dan pemerintah daerah di Babel (Bangka Belitung) terbuka untuk menerima mereka kembali,” kata Riswadi pada Rabu malam di Asrama Haji Donohudan.

DINDA LEO LISTY


Berita terkait

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

29 April 2023

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

Pemerintah Kenya mencatat sebagian besar korban meninggal dunia terkait dengan sekte aliran sesat adalah anak-anak.

Baca Selengkapnya

15 Warga Kenya Puasa Ekstrem karena Akan Bertemu 'Penciptanya', 4 Tewas

16 April 2023

15 Warga Kenya Puasa Ekstrem karena Akan Bertemu 'Penciptanya', 4 Tewas

Lima belas warga Kenya melakukan puasa ekstrem karena diberi tahu seseorang bahwa tugas mereka di dunia sudah berakhir dan akan bertemu "penciptanya".

Baca Selengkapnya

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya