Klarifikasi Bima Arya Soal HTI: Langkah Saya Tak Umum  

Reporter

Editor

Bagja

Kamis, 11 Februari 2016 14:02 WIB

Sejumlah siswa saat berfoto selfie bersama Walikota Bogor Bima Arya. Kunjungan ini sekaligus untuk merayakan HUT kota Bogor ke 533. Bogor, 3 Juni 2015. TEMPO/Lazyra Amadea Hidayat

TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bima Arya Sugiarto kembali membuat kontroversi dengan menghadiri peresmian kantor Hizbut Tahrir Kota Bogor pada Senin, 8 Februari 2016. Foto saat ia pidato menyebar di media sosial dan pesan berantai. Banyak yang mengecam kehadirannya, mengingat organisasi ini hendak mendirikan Khilafah Islamiyah dan menolak Pancasila sebagai asas tunggal.

BACA: Wali Kota Bogor Resmikan Kantor Organisasi Anti-Pancasila

Bima sadar keputusannya menghadiri peresmian itu membuat publik bertanya-tanya. “Langkah saya memang tidak linear dengan logika umum yang menyimpulkan datang sama dengan mendukung,” katanya kepada Bagja Hidayat dari Tempo pada Kamis, 11 Februari 2016.

Politikus Partai Amanat Nasional ini sengaja hadir untuk menyatakan ketidaksetujuannya pada ideologi Hizbut Tahrir. “Dan itu saya sampaikan secara terbuka di hadapan orang banyak dalam acara itu,” ujarnya. Berikut ini penjelasan lengkap Bima Arya.

Aww wr.wb, Salam Sejahtera.

Soal kedatangan saya menghadiri undangan HTI Bogor, ada beberapa pertanyaan di media sosial dan grup-grup chat, kenapa datang?

Bagi saya, pemimpin harus mengayomi dan merawat silaturahmi. Perbedaan keyakinan, agama, cara pandang, politik, tak boleh jadi hambatan untuk silaturahmi. Saya berbeda pendapat dengan kawan-kawan Hizbut Tahrir Indonesia, termasuk soal Khilafah serta cara pandang terhadap agama dan negara. Saya banyak tidak sependapat dengan konsep manifesto Khilafah Hizbut Tahrir. Ini sy sampaikan secara terbuka di hadapan orang banyak dalam acara Hizbut Tahrir, pada 8 Februari 2016 di Bogor.

Bagi saya, Bima Arya, NKRI, Pancasila sudah final, ini harga mati, dan pendirian saya soal ini tidak akan berubah sampai kapanpun. Saya juga tidak setuju dengan kelompok-kelompok yang mencoba-coba memecah-mecah NKRI, mengganti Pancasila, sampai kapanpun.

Tapi saya lihat, ada juga persamaan semangat soal melihat musuh bersama seperti korupsi, kemiskinan, pengangguran, HIV AIDS, kriminalitas, dll. Saya mengajak HTI untuk fokus pada program penyelesaian persoalan-persoalan yang dihadapi rakyat , karena pada aspek ideologi sudah selesai, pancasila dan NKRI harga mati.

Pekerjaan rumah kita meringankan beban masyarakat belum tuntas kita kerjakan. Perbedaan adalah keniscayaan. Tapi kebersamaan harus diperjuangkan. Kita masih harus terus belajar dari pendiri bangsa ini untuk mengelola perbedaan, dan mengedepankan kebersamaan, karena pemerintah tidak bisa sendiri menyelesaikan persoalan.

Saya berterima kasih atas kritik dan koreksi yang disampaikan pada saya, saya percaya, ini bagian dari proses dialektika menuju Indonesia yang lebih maju.

Salam hormat dari saya,

Bogor, 10/02/2016

Bima Arya
Wali Kota Bogor

Berita terkait

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

54 hari lalu

Kota Bogor Uji Coba Penggunaan Angkutan Listrik

Ada 30 titik pemberhentian yang diujicobakan pada 4 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

54 hari lalu

Tanam Padi Nutri Zinc untuk Penanganan Stunting Kota Bogor

Juga sebagai upaya mengetaskan kemiskinan.

Baca Selengkapnya

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

7 Maret 2024

Selangkah Lagi Jadi WNI, Calon Pemain Timnas Indonesia Maarten Paes Sudah Pelajari Pancasila dan Indonesia Raya

Maarten Paes ingin segera belajar Bahasa Indonesia dan berjanji bakal berkontribusi untuk perkembangan sepak bola Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

23 Februari 2024

Jokowi Bagi-bagi Sepeda, Warga Diminta Ucapkan Pancasila bukan Nama Ikan

Presiden Jokowi kembali membagikan sepeda ke warga ketika berkunjung ke Kota Bitung, Sulawesi Utara, Jumat, 23 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

9 Februari 2024

Ahmad Basarah Optimistis Ideologi Negara Terus Menyala

Penerbitan buku tentang Pancasila oleh mahasiswa sangat menginspiras

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Kader FKPPI Jaga dan Bela Pancasila

Bambang Soesatyo apresiasi kader FLPPI yang berkomitmen menjaga dan membela pancasila.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

25 Januari 2024

Bamsoet Ajak Komunitas Otomotif Kuatkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Dalam komunitas otomotif dapat ditemukan banyak aspek yang sangat relevan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Selengkapnya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

17 Januari 2024

Lambang Pancasila 1 sampai 5 Beserta Maknanya

Lambang Pancasila 1 sampai 5 memiliki makna mendalam yang mencerminkan Indonesia. Berikut ini makna lambang Pancasila yang wajib diketahui.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

14 Januari 2024

Mahfud Md: Tugas Saya Paling Pokok di Politik Menjaga Keutuhan Ideologi

Mahfud Md berharap masyarakat tidak jauh kepada pikiran yang ingin mengganti ideologi Indonesia itu.

Baca Selengkapnya

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

1 Januari 2024

FSGI Bicara Pergantian Nama PPKn jadi Pendidikan Pancasila: Ada Dua Rekomendasi

Perubahan PPKn menjadi Pendidikan Pancasila dimulai pada Juli 2022.

Baca Selengkapnya