Dua Pekan, 688 Eks Anggota Gafatar Tertahan di Asrama Haji Donohudan

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 14:45 WIB

Satu keluarga mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari bus yang menghantarkan mereka dari tempat penampungan asrama haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah menuju Youth Centre, Sleman, Yogyakarta, 29 Januari 2016. Total sebanyak 5 bus mengangkut mantan anggota Gafatar yang berasal dari Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Boyolali - Sejak tiba pada 24-25 Januari 2016 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, saat ini 688 warga eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) masih tertahan . Dari 688 orang itu, 346 orang berasal dari Kalimantan Barat, 166 orang dari Lampung, dan 126 orang dari Sumatera Utara.

Adapun dari Jawa Tengah masih ada 26 orang. Sedangkan 24 bekas anggota Gafatar sisanya berasal dari berbagai daerah, seperti Aceh, Riau, Jambi, Sulawesi Utara, Bangka Belitung, dan Papua. Mereka adalah eks Gafatar yang sebelumnya bermukim di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dan Samarinda, Kalimantan Timur.

Menurut Kepala Subbidang Pemilu, Pendidikan, dan Budaya Politik Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah Haerudin, saat ini sejumlah pemerintah provinsi dari luar Jawa sedang menyiapkan rencana untuk menjemput warganya. “Di antaranya pemerintah Provinsi Lampung dan Sumatera Utara. Mereka masih dalam persiapan karena warganya, yang akan dijemput dari Asrama Haji Donohudan, cukup banyak,” kata Haerudin kepada Tempo pada Rabu, 10 Februari 2016.

Nasib para bekas anggota Gafatar di Asrama Haji Donohudan dibahas dalam rapat koordinasi di Kompleks Gubernuran, Semarang, pada Selasa lalu. Menurut sumber Tempo dari Sekretariat Daerah Jawa Tengah, dalam rapat itu, hanya perwakilan dari Provinsi Kalimantan Barat yang menolak menjemput para bekas anggota Gafatar di Asrama Haji Donohudan.

“Mereka (pihak Kalimantan Barat) justru merasa telah memulangkan para mantan anggota Gafatar ke daerah asalnya (Jawa). Sebab, bekas anggota Gafatar yang ber-KTP Kalimantan Barat itu merupakan pendatang, yang kemudian mengurus pindah KTP,” kata sumber itu di Asrama Haji Donohudan.

Dikonfirmasi ihwal penolakan untuk penjemputan warganya yang ditampung di Asrama Haji Donohudan, Haerudin tidak bersedia memberikan keterangan. “Maaf, rapat (koordinasi penanganan bekas anggota Gafatar) itu sifatnya tertutup,” kata Haerudin.

Kepala Sub-Direktorat Fasilitasi Kerukunan Umat Beragama dan Penghayat Kepercayaan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Cecep Agus Supriyanta mengatakan seluruh pemerintah daerah siap menjemput. “Tapi masalahnya mereka mau atau tidak untuk kembali ke daerah asal masing-masing. Maka diperlukan pendekatan terlebih dulu. Aslinya dari mana, KTP-nya dari mana,” kata Cecep saat meninjau Asrama Haji Donohudan pada Rabu siang.

Ihwal kabar adanya penolakan dari Kalimantan Barat untuk menjemput warga bekas anggota Gafatar yang ber-KTP di provinsi tersebut, Cecep berujar “Tidak semata-mata menolak. Mereka punya catatan sendiri, maka perlu dikoordinasikan lagi. Mereka juga anak bangsa yang harus dilindungi,” kata Cecep.



DINDA LEO LISTY

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

8 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

13 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

56 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya