Revisi UU KPK, Luhut: Jokowi Enggak Mau yang Aneh-aneh

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 10 Februari 2016 12:56 WIB

Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo tidak akan mengubah sikap mengenai revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan mengatakan Presiden Jokowi meminta revisi tersebut tidak keluar dari empat poin yang diusulkan pemerintah.

"Tadi beliau bilang, menyangkut UU KPK, kalau dari situ (empat poin), 'Kita tidak mau, Pak Luhut. Saya tidak mau yang aneh-aneh'," katanya, menirukan Jokowi, setelah menemui Presiden di kompleks Istana, Rabu, 10 Februari 2016.

Luhut mengatakan Presiden Jokowi tetap berkukuh pada empat poin yang sempat diusulkan, yaitu mengenai surat perintah penghentian penyidikan (SP3), pembentukan Dewan Pengawas KPK, penyadapan, dan penyidik independen. Ia mencontohkan, bila penyadapan harus meminta izin dari pengadilan, seperti keinginan DPR, pemerintah akan menarik diri. "Kalau nanti keluar dari situ, misalnya ke pengadilan, nanti itu kan repot," ucapnya.

Mengenai penyadapan, Luhut mengatakan KPK tetap memiliki kewenangan menyadap. Menurut dia, KPK tidak perlu meminta izin kepada siapa pun ketika melakukan penyadapan, termasuk kepada Dewan Pengawas. "Kalau dia mau nyadap, ya nyadap saja, yang penting ada mekanismenya penyadapan itu di internal mereka," katanya.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan pemerintah menunggu draf resmi dan final dari DPR mengenai revisi UU KPK. Menurut dia, pemerintah tidak dapat menanggapi dengan rinci sebelum ada draf resmi dari DPR. Tapi ia memastikan pemerintah akan menarik diri jika usul revisi keluar dari empat poin yang ditetapkan pemerintah.

"Yang pasti, kalau keluar, misalnya penyadapan dari pengadilan, itu pasti kita tidak terima. Jadi standard operational procedure yang kita perkuat. Penyadapan tetap ada, tapi SOP kita perkuat," tuturnya.

ANANDA TERESIA

Berita terkait

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

13 menit lalu

Dirut PLN Jelaskan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

4 jam lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

18 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

21 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya