TEMPO.CO, Subang - Tiga mantan pemimpin inti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Subang, Jawa Barat, dikabarkan tak jelas rimbanya. Sebab, dalam pemulangan tahap kedua yang melibatkan 13 eks anggota Gafatar dari Mempawah, Kalimantan Barat, ketiganya tak kelihatan batang hidungnya.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Subang Rona Mairansyah kepada Tempo, Rabu, 10 Februari 2016, mengaku belum mengetahui keberadaan ketiganya.
"Kami belum mendapatkan konfirmasi," ucap Rona. Rona juga mengatakan belum mengetahui apakah masih ada proses pemulangan eks anggota Gafatar asal daerahnya tahap ketiga.
Adapun tiga mantan pemimpin inti Gafatar Subang tersebut berinisial Y (ketua) yang berdomisili di Desa Sukamulya, Kecamatan Pagaden; US (sekretaris), warga Desa Gunungsari, Kecamatan Pagaden; dan R (bendahara), warga Kelurahan Parung, Kecamatan Subang.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang Yayat Sudrajat menuturkan proses pemulangan tahap kedua eks anggota Gafatar, yang dinyatakan sesat oleh MUI, sebanyak 13 orang dilakukan dengan menjemput mereka dari rumah perlindungan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Bandung. "Mereka kami jemput kemarin, Selasa, 9 Februari 2016," ujar Yayat.
Selanjutnya, selama tiga hari, mereka akan menempati rumah perlindungan Dinas Sosial Subang. Selama menjalani proses karantina, mereka akan diberikan pencerahan ihwal NKRI dan ajaran Islam yang benar.
Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Subang, 13 eks anggota Gafatar yang dipulangkan pada tahap kedua terdiri atas lima kepala keluarga yang berasal dari Kecamatan Subang, Cijambe, dan Pagaden Barat. Mereka antara lain Asep Suhendar, 54 tahun, warga Desa Balingbing, Kecamatan Pagaden Barat; Hadi (56), warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang; serta Ucup Sunarna (50) beserta istri, Koyimah (42), dan dua anaknya, RS (19) serta AJ (8), warga Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Subang.
Kemudian ada Sari Hermanto, 25 tahun, bersama istri, Siti Atikah (25), dan anaknya, RN (4), warga Desa/Kecamatan Cijambe serta Koko (39) bersama istri, Mutoharoh (26), dan dua anaknya, A (8) dan G (1), warga Desa Bendungan, Kecamatan Pagaden Barat.
Adapun pada pemulangan tahap pertama, Dinsos Subang menerima 17 eks anggota Gafatar yang terdiri atas tiga KK, masing-masing dua KK dari Kecamatan Cibogo dan satu KK asal Kecamatan Subang.
NANANG SUTISNA
Berita terkait
SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan
7 hari lalu
Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.
Baca SelengkapnyaTemuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar
13 hari lalu
Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss
55 hari lalu
Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.
Baca SelengkapnyaBawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan
27 Februari 2024
Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.
Baca SelengkapnyaTanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan
3 Februari 2024
Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.
Baca SelengkapnyaAkun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang
17 Januari 2024
KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.
Baca SelengkapnyaKebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang
1 Januari 2024
Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.
Baca SelengkapnyaPolsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang
5 Desember 2023
Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.
Baca SelengkapnyaUpaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama
27 November 2023
Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari
15 November 2023
Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.
Baca Selengkapnya