Banjir Seret Nyawa Pencari Pasir di Sungai Brantas  

Reporter

Rabu, 10 Februari 2016 01:03 WIB

Penambang tradisional meniti jembatan bambu sambil mengangkat keranjang pasir di Sungai Brantas, Kel. Banda Lor, Kediri, Jawa Timur, Rabu (5/9). ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Kediri - Hujan deras yang memicu kenaikan debit air Sungai Brantas mulai memakan korban. Seorang pencari pasir tradisional dilaporkan hilang terseret arus sungai yang deras di wilayah Kediri, Jawa Timur, Selasa siang, 9 Februari 2016.

Nasib nahas menimpa Kasman, 50 tahun, pencari pasir tradisional yang tengah mencari pasir di Sungai Brantas, tepatnya di wilayah Kelurahan Semampir, Kota Kediri. Bersama delapan rekannya, dia mencari pasir dengan cara manual, yakni menggunakan rinjing (wadah anyaman bambu). Mereka menahan napas lalu menyelam ke dasar sungai untuk mengeruk pasir dan mengangkatnya ke tepian.

“Namun mereka mengabaikan kedalaman sungai yang telah meningkat sejak diguyur hujan beberapa hari terakhir,” kata Adi Sutrisno, Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri di lokasi kejadian, Selasa, 9 Februari 2016.

Menurut pantauan BPBD setempat, kedalaman Sungai Brantas yang biasanya 2 meter kini meningkat menjadi 2,7 meter. Lebar sungai yang mencapai lebih dari 60 meter membuat arusnya sangat kuat. Kuatnya arus itu diduga membuat Kasman tak muncul lagi setelah menyelam.

Laporan masuk ke BPBD setelah upaya pencarian oleh rekan-rekannya tak berhasil. BPBD lalu menerjunkan satu unit perahu karet. Itu pun terhalang oleh derasnya arus sungai. Dipimpin Wakil Kepala Sub Detasemen Brimob Kompi C Polda Jawa Timur Kediri Inspektur Satu Agus Riyanto, pencarian pun dilakukan dengan menyisir bantaran sungai.

Debit air Sungai Bengawan Solo juga bertambah. Sungai bahkan sampai meluap di wilayah Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Jawa Timur. Akibatnya, sebanyak puluhan desa di 11 kecamatan di Bojonegoro dan 4 kecamatan di Tuban terendam.

Data dari BPBD Bojonegoro menyebutkan, pada Selasa pagi, ada 21 desa di delapan kecamatan yang terendam banjir. Namun, pada Selasa sore, jumlah desa yang terendam banjir meningkat menjadi 38 di 11 kecamatan yang dilintasi Sungai Bengawan Solo. Ada 697 Kepala Keluarga atau lebih dari 1.800 jiwa yang rumahnya terendam banjir.

Selain itu, banjir merendam sawah seluas 1.042 hektare, berikut 226 hektare palawija, juga merendam jalan desa sepanjang 7.640 meter dan jalan lingkungan sepanjang 12.310 meter.

HARI TRI WASONO | SUJATMIKO

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

6 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

6 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

7 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

7 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

8 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya