Peneliti UGM: Virus Zika Mungkin Bisa Dilenyapkan  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Senin, 8 Februari 2016 16:05 WIB

Seorang petugas laboratorium mengumpulkan nyamuuk lokal untuk dilakukan pengujian bakteri yang dipercaya dapat mengurangi penyebaran virus melalui nyamuk dan virus Zika ke manusia di Eliminate Dengue Program (EDP), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5 February 2016. Virus Zika menjadi mimpi buruk warga Brasil, dimana lebih dari 4.000 bayi lahir dengan microcephaly. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Yogyakarta - Virus Zika yang menakutkan penduduk dunia saat ini belum ada penangkalnya. Tapi koordinator riset Eliminate Dengue Project (EDP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Adi Utarini, menyatakan ada kemungkinan teknologi milik lembaganya bisa mematikan pertumbuhan virus Zika di tubuh nyamuk Aedes aegypti.

Dugaan itu telah diumumkan Elimintae Dengue Project (EDP) Global, lembaga internasional berpusat di Australia yang membawahi EDP UGM, pada pekan ini. "Informasi itu berdasar riset sebuah disertasi di Universitas Monash, Australia," kata Adi akhir pekan lalu.

Selama ini, EDP Global bersama lembaga riset lain bawahannya di Indonesia, Vietnam, Brasil, dan Kolombia mengembangkan penelitian rekayasa biologis untuk melenyapkan virus dengue, yang menjadi penyebab demam berdarah, di tubuh Aedes aegypti. Caranya, memasukkan bakteri wolbachia ke tubuh Aedes aegypti. Bakteri ini terbukti mampu mematikan pertumbuhan virus dengue dan cikungunya di tubuh nyamuk.

Adi menilai teknologi itu menjanjikan karena penerapannya punya dampak berkelanjutan. Sebabnya, Aedes aegypti indukan pembawa wolbachia bisa memiliki keturunan yang secara otomatis mengandung bakteri yang sama. Dengan begitu, menurut Adi, populasi Aedes aegypti di suatu wilayah bisa dipengaruhi agar didominasi nyamuk pemilik wolbachia.

Adi menjelaskan, dalam waktu dekat, EDP Global akan mengumumkan hasil uji laboratorium yang memastikan dugaan wolbachia juga efektif meredam Zika. Jika benar, cara yang sama bisa dengan cepat diadopsi oleh EDP UGM.

Dia mengaku setelah merebak isu ancaman Zika di banyak negara, masyarakat di empat lokasi penelitian lembaganya juga resah. "Staf kami di lapangan sering menerima pertanyaan terkait dengan Zika dari warga," ucapnya.

Karena itu, Adi berharap bisa segera mengetahui kepastian dugaan wolbachia bisa mematikan Zika di tubuh Aedes aegypti. "Apalagi, pada Juli 2016, kami akan menggelar penelitian di 40 persen wilayah Kota Yogyakarta" ujar dia.

Ancaman Zika membuat ketar-ketir banyak negara di wilayah tropis dan subtropis setelah muncul dugaan virus ini menyebabnya ribuan bayi di Brazil menderita microchepaly. Wabah ini juga menyedot perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Kementerian Kesehatan pun telah mengumumkan kewaspadaan terhadap Zika di Indonesia.

Alarm waspada Zika juga ikut berbunyi di Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito yang selama ini menjadi rujukan pasien deman berdarah dengan kondisi kritis. Juru bicara RSUP Sardjito, Tresno Heru Nugroho, menyatakan ancaman Zika tak bisa dianggap sepele. "Vektornya sama dengan dengue. Kami otomatis ikut memantau kondisi darah semua pasien demam berdarah di sini," ucapnya.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM




Berita terkait

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

57 hari lalu

KKP dan UGM Sepakati Kerja Sama Bidang Kelautan

Kerja sama melibatkan sejumlah fakultas di UGM.

Baca Selengkapnya

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

18 Januari 2024

Hampir 1.000 Pegawai UGM Terima Penghargaan Purnabakti dan Kesetiaan

Sebanyak 907 dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Universitas Gadjah Mada atau UGM menerima penghargaan kesetiaan dan purnabakti.

Baca Selengkapnya

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

29 Desember 2023

5 Sikap UGM Terkait Surat Edaran Larangan LGBT Dekan Fakultas Teknik

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Wening Udasmoro, menegaskan UGM telah memiliki sikap dan posisi yang tegas terkait hal itu.

Baca Selengkapnya

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

11 Mei 2023

Tak Hanya Aedes Aegypti, Inilah 5 Jenis Nyamuk Paling Berbahaya dan Mematikan di Dunia

Lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit yang dibawa oleh nyamuk. Inilah deretan nyamuk paling berbahaya di dunia.

Baca Selengkapnya

5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

1 Februari 2023

5 Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk

Saat mengisap, nyamuk menyuntikkan air liur yang sebabkan gatal di kulit. Melalui gigitannya, nyamuk dapat menyebarkan virus menyebabkan penyakit.

Baca Selengkapnya

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

25 Januari 2023

Tim Bimasakti Racing Team UGM Kembangkan Mobil Formula Hybrid

Tim Bimasakti Racing Team Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dilaporkan telah memulai riset teknologi hybrid untuk mobil formula.

Baca Selengkapnya

Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

9 Januari 2023

Jenis Nyamuk Apa Saja yang Menularkan Penyakit?

Tak semua jenis nyamuk mengisap darah manusia

Baca Selengkapnya

Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

14 Desember 2022

Ramai Kasus Infeksi Virus Zika di India: Kenali Penyebab dan Penanganannya

Virus Zika pernah jadi sorotan sebelumnya akibat penyebarannya di Amerika Serikat pada 2015 lalu.

Baca Selengkapnya

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

5 Oktober 2022

Puluhan Mahasiswa UGM Terima Beasiswa Freeport

50 mahasiswa UGM menerima beasiswa untuk satu semester sebesar Rp 5 juta dan 10 mahasiswa asal Papua menerima beasiswa biaya kuliah hingga lulus,

Baca Selengkapnya