Tekad Rakyat Aceh Perjuangkan Daudsyah Jadi Pahlawan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 Februari 2016 04:24 WIB

Ilustrasi Makam kuno/bersejarah di kota Banda Aceh. TEMPO/Lourentius EP

TEMPO.CO, Banda Aceh - Sejumlah komunitas dan masyarakat yang menamakan diri Peubedoeh Sejarah Adat dan Budaya Aceh (Puesaba) memperingati 77 tahun wafatnya (Haul) Sultan Aceh terakhir, Tuanku Alaidin Muhammad Daudsyah, Sabtu, 6 Februari 2016. Peringatan dilakukan di Kompleks Kandang Meuh, Banda Aceh.

Ketua panitia, Sharif Djamal, mengatakan Daudsyah juga terus diperjuangkan menjadi pahlawan nasional. Nama sultan terakhir Aceh itu juga telah ditabalkan pada sebuah nama jalan di kawasan Peunayong, Banda Aceh. “Kita selalu berusaha memperjuangkan agar Sultan diangkat menjadi pahlawan. Beliau berjasa dalam menghadapi penjajah.”

Acara tersebut disemarakkan dengan pembacaan hikayat-hikayat kisah dari Sultan Muhammad Dausyah. Salah seorang keturunan sultan, Tuanku Raja Yusuf, ikut hadir di sana. “Saya bersyukur dan berterima kasih atas terselenggaranya haul ini untuk mengenang dan mendoakan Sultan,” ujarnya.

Mengutip sejumlah catatan tentang keberadaannya, Muhammad Daudsyah lahir pada 1871, dua tahun sebelum Belanda menyerang Aceh pada 26 Maret 1873. Sejak berusia 7 tahun, Daudsyah ditabalkan sebagai Sultan Aceh menggantikan Alaidin Mahmudsyah. Daudsyah memimpin perlawanan terhadap Belanda dengan bergerilya di hutan-hutan.

Belanda terus melumpuhkan perlawanannya. Mereka menahan istri dan anak Sultan pada 26 November 1902. Tujuannya agar Sultan menyerahkan diri kepada penjajah. Setelah bermusyawarah dengan penasihatnya, Sultan bersedia bertemu Belanda di Sigli, Pidie. Pada Januari 1903, Daudsyah dibawa ke Kutaradja (Banda Aceh sekarang) untuk bertemu Gubernur Aceh Jenderal Van Heutz. Sultan Aceh itu menolak mengakui kekuasaan Belanda.

Daudsyah lalu ditawan pada 3 Februari 1903 dan dikenakan tahanan rumah di Kedah, Banda Aceh. Ia lantas dibuang oleh pemerintah Belanda ke luar Aceh pada 24 Desember 1907 karena dianggap tidak bisa diajak bekerja sama. Sebelum meninggal di Jakarta, dia sempat dibuang ke Bandung dan Ambon.

Daudsyah meninggal pada 6 Februari 1939. Makamnya saat ini ada di Pekuburan Umum Kemiri, Rawamangun, Jakarta.

ADI WARSIDI

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

12 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

20 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

34 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?

Baca Selengkapnya