Kolam Teras Cikapundung Diisi Ikan Langka  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 5 Februari 2016 21:56 WIB

Pengunjung berperahu di ruang publik baru di Teras Cikapundung di Jalan Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 5 Februari 2016. TEMPO/Anwar Siswadi

TEMPO.CO, Jakarta - Kolam di ruang publik baru Teras Cikapundung berisi ikan-ikan yang telah langka di Sungai Cikapundung. Pengelola tempat itu mencari benih ikan sungai dari sejumlah daerah di Indonesia. Antara lain berasal dari Sukabumi, Subang, Cirebon, Kalimantan, dan Yogyakarta.

Menurut Sekretaris Komunitas Cikapundung, Aqli Syahbana, jenis ikan yang langka dan terancam punah di Sungai Cikapundung tersebut di antaranya kehkel, beunteur, bader, kancra, tawes, nilem, dan sepat. Kelompok yang biasa membersihkan sampah Sungai Cikapundung dari daerah Batu Lonceng hingga Babakan Siliwangi itu ikut terlibat dalam pengelolaan dan pemeliharaan Teras Cikapundung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, yang membangun tempat itu bersama Pemerintah Kota Bandung. “Jumlah total ikannya sekitar 250 ribu ekor,” ujarnya kepada Tempo di lokasi.

Ikan-ikan tersebut rencananya akan dilepaskan secara bertahap ke sungai di sekitar area Teras Cikapundung setelah berumur sekitar 3 bulan. Saat ini ikan-ikan itu ditempatkan di kolam yang dihiasi patung tujuh ekor kura-kura. Nantinya, agar ikan-ikan tersebut tidak mengalir jauh ke hilir, akan dipasang bendungan.

Anggota lain komunitas itu, Nusep Supriadi, mengatakan, sejak 2005, beberapa jenis ikan, seperti bader, beunteur, dan kehkel, sudah sulit ditemukan di Sungai Cikapundung. Sebagian diketahuinya menjadi ikan buruan karena dagingnya terasa enak.

Petugas Satuan Kerja Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air BBWS Citarum, Yayat Yuliana, mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan akademikus kampus sekitar untuk membangun bendungan yang layak menjaga populasi ikan sungai tersebut di sekitar area Teras Cikapundung. Selain itu, pihaknya dan komunitas sepanjang aliran Sungai Cikapundung dari Batu Lonceng hingga Dayeuh Kolot menargetkan peningkatan kualitas air sungai hingga 2018. “Kami berfokus pada satu segmen itu saja dulu dengan kerja sama semua pihak, termasuk pemerintah daerah,” ujarnya.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

5 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

9 hari lalu

Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

15 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

20 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

40 hari lalu

Kali Kamal Meluap, Ruas Tol Sedyatmo Masih Terendam

Ruas Tol Sedyatmo KM 27 terpantau hingga Jumat 22 Maret 2024 pukul 18.00 WIB masih terendam air luapan Kali Kamal.

Baca Selengkapnya

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

43 hari lalu

Mentan Galakkan Pompanisasi 500 Ribu Hektare di Jawa, Siapkan Anggaran Rp 5,8 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bakal melakukan pompanisasi pada 500 ribu hektare lahan tadah hujan di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

51 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

58 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

59 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya