Antisipasi Virus Zika, Soekarwo Usul Pembatasan Dokter Asing  

Reporter

Jumat, 5 Februari 2016 15:02 WIB

Germana Soares, memasangkan kaos kaki pada anaknya Guilherme Soares Amorim, yang lahir dengan microcephaly di Ipojuca, Brasil, 1 Februari 2016. WHO memperingatkan minggu lalu bahwa virus Zika menyebar cepat di Amerika dan menyebutkan bahwa di kawasan itu, kasus Zika sudah mencapai 4 juta untuk tahun ini. REUTERS/Ueslei Marcelino

TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan virus Zika rentan menyerang negara yang beriklim tropis, termasuk Indonesia. Karena itu dia menyarankan agar pemerintah pusat segera menyusun regulasi soal pembatasan dokter asing.

"Adanya virus itu bisa dicegah oleh dokter-dokter ahli tropik lokal dan mereka bisa dijadikan tim penanggulangan virus Zika," ujar Soekarwo kepada Tempo Jumat, 5 Februari 2016. (Baca juga: Virus Zika Resmi Masuk Indonesia, Unair Tawarkan Bantuan)

Untuk mencegah mewabahkan virus Zika di Jawa Timur, Soekarwo mengaku telah menginstruksikan agar petugas melakukan pengasapan (fogging) di setiap permukiman warga untuk memberantas nyamuk pembawa wabah tersebut. Selain itu Soekarwo juga meminta warga masyarakat menerapkan program satu rumah satu jentik.

"Virus Zika lebih kurang seperti demam berdarah, jadi kami mengandalkan pola pencegahan seperti itu," ujar gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo ini.

Selain antisipasi oleh diri sendiri, secara eksternal Soekarwo mengusulkan agar pengawasan terhadap orang-orang yang datang dari negara kejadian luar biasa (KLB) virus Zika, seperti Brasil, diperketat. "Bandara di Jawa Timur perlu dipasang alat pendeteksi suhu tubuh," ujarnya. (Baca juga: Travel Advisory Virus Zika, Bandara Juanda Belum Pasang Pemindai Suhu Tubuh)

Sebelumnya Presiden Joko Widodo menetapkan peringatan bagi warga Indonesia yang akan berkunjung ke negara lain terkait wabah virus Zika. Menurut dia, peringatan tersebut juga perlu diikuti dengan pengawasan terhadap warga negara asal wabah Zika yang berkunjung ke Indonesia.

Wabah virus Zika ditengarai berasal dari wilayah Amerika Latin. Brazil adalah salah satu negara yang disebut tengah menghadapi wabah Zika.

Virus itu dikaitkan dengan penyakit microcephaly, yakni bayi memiliki kepala abnormal, kecil, dan otak menyusut. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah meluncurkan unit respon global untuk memerangi virus nyamuk yang menyebar dengan cepat di Amerika. Sebagai negara dengan tingkat kelahiran tinggi, WHO menyatakan Afrika dan Asia rentan terserang virus itu. (Baca juga: Virus Zika, Jokowi: Awasi Warga asal Negara Wabah)

EDWIN FAJERIAL

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

4 hari lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

6 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

10 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

12 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

12 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

12 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

22 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

26 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya