Pemerintah Harus Cegah Pengusiran Ahmadiyah di Bangka  

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 5 Februari 2016 09:55 WIB

Jemaah Ahmadiyah beribadah di Masjid Almisbah sebelum dilaksanakan penyegelan di Jalan Terusan Pangrango, Jatibening 2, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/2). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemantau keberagaman, Setara Institute, meminta pemerintah pusat turun tangan mencegah pengusiran pemeluk Ahmadiyah di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung. Sebab, Bupati Bangka Tarmizi H. Saat menjadi aktor utama pengusiran tersebut dan membangkang kepada pemerintah pusat untuk melindungi keberagaman di sana.

Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos mengatakan rencana pengusiran itu sebenarnya sudah ditegur oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo. Namun teguran ini tidak dihiraukan Tarmizi.

"Pembangkangan Tarmizi pada Kemendagri sebagai wakil pemerintah pusat adalah pembangkangan terhadap Presiden Joko Widodo," kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat, 5 Februari 2016.

Menurut Bonar, hal ini harus segera ditindaklanjuti secara serius. Sebab, kata dia, peristiwa ini dapat menjadi preseden buruk dan bisa diikuti oleh pemerintah daerah lainnya. Selain itu, jika kejadian ini terus berlanjut, akan mengesankan seolah-olah bukti pemerintah tidak hadir dalam melindungi kelompok minoritas.

Pemerintah Kabupaten Bangka meminta Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) cabang Bangka segera pindah dari Bangka. Tarmizi memberikan tenggat waktu hingga 5 Februari 2016 kepada mereka untuk mengosongkan Kelurahan Sri Menanti, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Tarmizi mengatakan, hingga 5 Februari 2016, pihaknya menjamin dan menanggung biaya pindah dan kebutuhan warga Ahmadiyah. ”Setelah tanggal itu, jika mereka belum juga mau pindah, saya tidak mau bertanggung jawab. Itu urusan kepolisian untuk pengamanan,” ujar Tarmizi, dua hari lalu. ”Kalau mereka mau pindah, bilang saja mau ke mana. Dunia tidak akan kiamat kalau mereka pindah.”

Presiden Joko Widodo, menurut Bonar, tidak boleh hanya menunggu rencana eksekusi itu dilaksanakan. Pemerintah harus mengambil tindakan atas sikap Bupati Bangka yang membangkang terhadap instruksi Menteri Dalam Negeri untuk tidak mengusir warga Ahmadiyah pada 6 Februari mendatang.

Menurut dia, selama ini pejabat pemerintah masih menjadi salah satu aktor yang menghambat kebebasan beragama. Berdasarkan data Setara Institute, dari 197 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama, 98 peristiwa pelanggaran dilakukan oleh aktor negara. Sedangkan 138 peristiwa sisanya dilakukan oleh aktor nonnegara.

Dari 98 pelanggaran ini, pemerintah kabupaten atau kota terlibat dalam 31 kasus.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Polisi Pantau Kelompok Khilafatul Muslimin di Bangka

13 Juni 2022

Polisi Pantau Kelompok Khilafatul Muslimin di Bangka

Polres Bangka memantau pergerakan kelompok Khilafatul Muslimin di wilayahnya. Belum punya sekretariat khusus.

Baca Selengkapnya

Bupati Bangka Sebut Pasokan BBM Terganggu karena Faktor Cuaca

11 Desember 2021

Bupati Bangka Sebut Pasokan BBM Terganggu karena Faktor Cuaca

Bupati Bangka Mulkan mengatakan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari Palembang terhambat akibat adanya ombak yang tinggi di perairan.

Baca Selengkapnya

Doni Monardo ke Lahan Bekas Tambang Timah: Lihat dari Pesawat Berlubang-lubang

14 November 2021

Doni Monardo ke Lahan Bekas Tambang Timah: Lihat dari Pesawat Berlubang-lubang

Doni Monardo meninjau sekaligus melakukan penanaman pohon di lahan bekas penambangan bijih timah di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD Bangka Digigit Buaya saat Cuci Tangan

2 November 2021

Ketua DPRD Bangka Digigit Buaya saat Cuci Tangan

Ketua DPRD Kabupaten Bangka, Iskandar, memperkirakan ada lebih dari satu buaya di kebun sawit miliknya.

Baca Selengkapnya

Desa di Bangka Ini Ubah Bekas Lahan Tambang Biji Timah Jadi Agrowisata

23 November 2020

Desa di Bangka Ini Ubah Bekas Lahan Tambang Biji Timah Jadi Agrowisata

Pengembangan kawasan agrowisata itu memberdayakan masyarakat desa dan UMKM setempat.

Baca Selengkapnya

New Normal, Hotel dan Restoran di Bangka Belitung Dibuka Kembali

10 Juni 2020

New Normal, Hotel dan Restoran di Bangka Belitung Dibuka Kembali

Hotel dan restoran di Bangka Belitung sudah kembali beroperasi dengan diterapkannya new normal oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Jelaskan Alasan Tak Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

17 November 2019

Edhy Prabowo Jelaskan Alasan Tak Tenggelamkan Kapal Pencuri Ikan

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjanji menindak tegas pelaku pencuri ikan di perairan laut Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Dicecar Nelayan Soal Pendangkalan dan Bajak Laut

16 November 2019

Edhy Prabowo Dicecar Nelayan Soal Pendangkalan dan Bajak Laut

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam kunjungannya ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat dicecar nelayan.

Baca Selengkapnya

Edhy Prabowo Janji Segera Selesaikan Pendangkalan Muara di Bangka

16 November 2019

Edhy Prabowo Janji Segera Selesaikan Pendangkalan Muara di Bangka

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo berjanji segera menyelesaikan persoalan pendangkalan di muara Air Kantung Sungai Liat.

Baca Selengkapnya

Khawatir Serangan Buaya, Polisi Pasang Spanduk di Pantai Bangka

1 November 2019

Khawatir Serangan Buaya, Polisi Pasang Spanduk di Pantai Bangka

Spanduk berisi peringatan mengenai ancaman serangan buaya dipasang di kawasan Pantai Levar dan Pantai Putat di Belinyu, Kabupaten Bangka,

Baca Selengkapnya