Truk Penambang Pasir di Desa Salim Kancil Beroperasi Lagi  

Reporter

Kamis, 4 Februari 2016 16:11 WIB

Aktivis lingkungan berunjuk rasa di Kantor Bupati Serang, Banten, 12 Oktober 2015. Dalam aksinya mereka mengecam pemerintah terkait pembunuhan Salim Kancil dan meminta peerintah untuk menutup penambangan pasir ilegal di Banten. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Lumajang - Polisi menyita 700 sak yang diduga berisi pasir besi asal Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar Awar, Pasirian, Lumajang, Jawa Timur. Tambang pasir di pantai itu sejatinya telah ditutup karena terbukti ilegal, merusak lingkungan, dan memicu penolakan warga, yang berujung pada peristiwa penganiayaan dan menyebabkan kematian seorang warga, Salim alias Kancil. Penganiayaan juga menyebabkan seorang lainnya menderita luka berat.

Pasir sebelumnya diambil dan diangkut menggunakan empat dump truck, yang kemudian dicegat warga desa setempat pada Rabu malam, 3 Februari 2016. Warga lalu menyerahkan mereka ke kepolisian setempat.

Polisi Lumajang, hingga Kamis siang, 4 Februari 2016, masih memeriksa keempat sopir truk. Mereka adalah Samsul Hadi, warga Umbulsari, Kabupaten Jember; M. Khoiron, warga Pungging, Kabupaten Mojokerto; Triyono, warga Mojosari, Kabupaten Mojokerto; serta Harmono dari Gudo, Kabupaten Jombang.

"Semua masih terperiksa," kata Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Lumajang Inspektur Dua Gatot Budi Hartono, Kamis, 4 Februari 2016.

Sementara itu, dua orang saksi kasus pengangkutan pasir pascatragedi Salim Kancil ini, yakni Rid dan Tur, juga mendatangi Markas Polres Lumajang. Dua warga Desa Selok Awar-awar, yang merupakan anggota Forum Selok Awar-awar itu, rencananya hendak dimintai keterangan. "Baru besok ternyata mau dimintai keterangan," kata Rid.

Rid meyakini, pasir ratusan sak yang diangkut empat truk itu adalah pasir besi dari lokasi yang pernah memicu tragedi tersebut. Namun belum diperoleh keterangan pasir besi itu akan diangkut ke mana.

Informasi di lapangan menyebutkan, pasir itu akan diangkut ke sebuah tempat penimbunan di Kecamatan Tempeh. Informasi lainnya menyebutkan kalau pasir tersebut akan diangkut ke Surabaya.

Khoiron, sopir truk, mengaku tidak tahu kalau lokasi pasir yang diangkutnya berasal dari lokasi tragedi Salim Kancil. Dia dan yang lainnya mengaku menyesal. "Seandainya tahu kalau itu pasir di desanya Salim Kancil, mendingan kami pulang saja, enggak usah mengangkut," kata seorang yang lain.




DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

16 hari lalu

Sungai Meluap Akibat Lahar Dingin Gunung Semeru, 32 Keluarga di Lumajang Mengungsi

Lahar dingin dari Gunung Semeru meningkatkan debot air daerah Sungai Regoyo di Lumajang. Warga sekitar mengungsi mandiri.

Baca Selengkapnya

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

19 hari lalu

Letusan dan Awan Panas Gunung Semeru Terus Meningkat Sejak 2021, Ini Penjelasan Badan Geologi

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru terus meningkat selama empat tahun terakhir. Badan Geologi menjelaskan sejumlah gejalanya.

Baca Selengkapnya

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

39 hari lalu

Salip PKB dan PDIP, Partai Gerindra Raih Kursi Terbanyak di DPRD Kabupaten Lumajang

Kursi Partai Gerindra di DPRD Kabupaten Lumajang dipastikan bertambah menjadi 11 dalam Pemilu 2024 ini. Sementara PKB dan PDIP tetap.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

2 Maret 2024

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

2 Oktober 2023

Kisah Kekeringan Melanda Lumajang, Pedihnya 3 Kali DAM Gambiran Jebol

Bencana kekeringan pun melanda Lumajang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

20 September 2023

Ratusan Hektare Sawah di Kabupaten Lumajang Kekeringan, Ini Saran Khofifah Indar Parawansa

Gubernur Jawa Timur meminta para petani di Kabupaten Lumajang belajar ke para petani di daerah Mataraman untuk mengatasi masalah kekeringan.

Baca Selengkapnya

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

15 September 2023

Kekeringan di Lumajang Meluas, 86 Titik Dropping Air Bersih Tersebar di 7 Kecamatan

Sebanyak 17 desa di 7 Kecamatan Kabupaten Lumajang menjadi daerah terdampak kekeringan di musim kemarau tahun ini. BPBD beri bantuan air bersih.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

8 Juli 2023

Pemerintah Kabupaten Lumajang Tetapkan Status Tanggap Darurat Usai Banjir Lahar Dingin dan Tanah Longsor

Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status tanggap darurat untuk menghadapi bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor.

Baca Selengkapnya

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

7 Juli 2023

3 Orang Tewas Akibat Tanah Longsor di Lumajang

Bencana tanah longsor memakan tiga korban jiwa di Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

28 Maret 2023

Apa Maksud Jefri Nichol Unggah Potret Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah?

Aktor Jefri Nichol mengunggah foto tokoh korban pelanggaran HAM seperti Salim Kancil, Widji Thukul, Munir, dan Marsinah. Ini profil mereka.

Baca Selengkapnya