Stres, Eks Anggota Gafatar Dirawat di Rumah Sakit Jiwa

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 16:05 WIB

Anggota eks Gafatar asal Provinsi DIY tiba di Youth Center, Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Hand Wahyu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Satu eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang baru tiba di Sleman mengalami gangguan jiwa. Oleh petugas Dinas Sosial, warga Bantul itu dibawa ke Rumah Sakit Grhasia, Pakem, Sleman. "Yang bersangkutan ada indikasi stres. Kami bawa ke Grhasia," kata Sigit Alfianto, Kepala Seksi Bantuan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 3 Februari 2016.

Sebanyak 40 eks anggota Gafatar lain ditampung di Youth Center, Mlati, Sleman. Sebelumnya, mereka ditampung di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Mereka terdiri atas 10 orang dari Yogyakarta, 21 orang dari Sleman, 5 orang dari Bantul, dan 4 orang dari Ginungkidul.

Meski tidak disebutkan namanya, eksa anggota Gafatar yang dirawat di Rumah Sakit Grhasia itu berasal dari Bantul dan berusia 24 tahun. Penanganan gangguan jiwa itu dilakukan rumah sakit, dan kemungkinan biayanya ditanggung Dinas Sosial.

Youth Center sebelumnya juga menampung 248 eks anggota Gafatar. Namun, pada Selasa, 2 Februari 2016, mereka diserahkan kepada pemerintah kabupaten masing-masing. Selanjutnya, mereka diserahkan kepada keluarga dengan pengawasan pihak kecamatan dan desa masing-masing.

Namun masih ada 19 orang yang belum diserahkan ke pemerintah daerah asal. Sebab, mereka mengaku warga Sleman tapi ber-KTP Kalimantan Barat. "Kami masih berkoordinasi dengan pemerintah Kalimantan Barat. Untuk sementara, mereka tetap kami tampung di Youth Center," ucap Sigit.

Dinas Sosial DIY juga masih menunggu eks anggota Gafatar yang akan datang dari Donohudan sebanyak 703 orang. Mereka juga dari Kalimantan. "Yang dari penampungan di Jakarta dan Banten juga belum tiba. Ada sembilan orang yang dari DIY," ujarnya.

Misran, 61 tahun, warga Turi, Sleman, yang ikut eksodus ke Kalimantan, mengaku bingung. Dia tidak tahu akan menekuni pekerjaan apa yang sesuai. Apalagi rumah dan tanah di tempatnya tinggal semula sudah dijual. "Masih bingung mau apa," tuturnya.

Ia berangkat ke Kalimantan bulan lalu bersama satu anak dan satu cucunya. Namun ia sudah terusir dan harus meninggalkan lahan garapan sawahnya yang ditanami padi.

MUH SYAIFULLAH




Berita terkait

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

3 menit lalu

Pengamat Nilai KPU dan Bawaslu Kurang Prioritaskan Sidang Sengketa Pileg di MK

Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti, menyoroti peran KPU dan Bawaslu dalam sengketa pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

10 menit lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

13 menit lalu

Indonesia Kaji Penerapan Publisher Rights Australia

Indonesia berencana mempelajari penerapan aturan Publisher Rights dari Australia yang telah lebih dulu melakukannya.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

13 menit lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

24 menit lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

24 menit lalu

Paritrana Award BPJS Ketenagakerjaan Masuk Tahap Wawancara Nasional

Paritrana Award merupakan apresiasi untuk mendorong terwujudnya universal coverage perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

27 menit lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

28 menit lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

30 menit lalu

UTBK di UNJ: Dua Peserta Pingsan, Diduga karena Stres

Seluruh peserta UTBK UNJ sebanyak 30.364 orang yang terbagi atas 132 sesi dimana setiap hari dilakukan ujian sebanyak 2 sesi.

Baca Selengkapnya

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

34 menit lalu

Helldy: Aspal Plastik di Cilegon Bisa Jadi Percontohan

Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi akan berkunjung ke Kota Cilegon. Penggunaan aspal plastik dapat menjadi contoh implementasi pengolahan sampah.

Baca Selengkapnya