Fahri Hamzah Cemas, Kereta Cepat Jadi 'Jokowi's New Toy'  

Reporter

Selasa, 2 Februari 2016 16:50 WIB

Fahri Hamzah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah menilai, Presiden Joko Widodo terburu-buru meresmikan kereta cepat Jakarta-Bandung. Wakil Ketua DPR itu mengaku cemas proyek kereta cepat bisa berakhir seperti mobil Esemka, yang dulu sempat populer diunggulkan Jokowi semasa masih menjadi Wali Kota Solo. Proyek mobil itu mangkrak setelah tak lolos uji emisi.

"Jangan sampai high-speed train ini jadi Jokowi's new toy, seperti yang tiga huruf 'SMK' itu," kata Fahri Hamzah saat berbicara di diskusi publik bertajuk Stop Rencana Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Operation Room, gedung Nusantara Jakarta, Selasa, 2 Februari 2016.

Fahri mengaku menyayangkan mengapa Presiden Jokowi buru-buru meresmikan proyek yang digagas Kementerian Badan Usaha Milik Negara, yang bekerja sama dengan Cina. Proyek itu, menurut Fahri, bermasalah karena Kementerian Perhubungan belum mengeluarkan izin pembangunan. Lebih dari 600 hektare tanah belum terbebaskan. Adapun Cina tiba-tiba menuntut jaminan dari pemerintah terkait dengan proyek itu.

SIMAK: Ketika Reputasi Jokowi Dipertaruhkan di Proyek Kereta Cepat

Fahri meminta pemerintah tidak ragu membatalkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung karena proyek tersebut terbukti bermasalah. Tak perlu ragu membatalkan proyek itu meski sudah dicanangkan pembangunannya. Ia meminta Presiden Jokowi kembali ke visi pembangunan poros maritim sebagai prioritas nasional. "Di dalam isu kereta api cepat ada penyimpangan substantif dari cita-cita kesejahteraan yang awalnya dijanjikan. Saya meminta Presiden Jokowi insyaf, kembali kepada cita-cita yang membuat kita semua terpukau dengan ide cita-cita poros maritim," kata Fahri.

SIMAK: Polemik Kereta Cepat, Presiden Jokowi Panggil Menhub, Menteri BUMN

Ia mengaku kagum dengan konsep pembangunan poros maritim sejak Jokowi kampanye sebelum menjadi presiden. Alasannya, ia memaparkan, sudah lama bangsa Indonesia lupa daratan dalam pembangunannya. "Nasihatnya sekarang diubah jadi lupa lautan, supaya orang ingat pesan Pak Jokowi," ujarnya. "Jadi saya yakin, hanya dengan membangun laut dan kelautan kita, bangsa ini akan jadi bangsa besar."

Selain itu, politikus Partai Keadilan Sejahtera itu juga berharap Presiden fokus kerja membangun Indonesia timur, seperti NTB, NTT, sampai Papua. Sebab, kata Fahri, melaksanakan pembangunan maritim Indonesia berarti melaksanakan pembangunan Indonesia timur dan daerah terbelakang.

SIMAK: Mundurnya Menteri Jepang, Catatan Oposisi untuk Jokowi

Fahri mengaku akan mendukung bila pemerintah mau membangun tol laut, pelabuhan-pelabuhan, industri perikanan dan rumput laut, ketimbang membangun kereta api cepat Jakarta-Bandung. "Saya bukan saja mendukung, tapi terpukau dengan bayangan akan hasil-hasilnya."



FRISKI RIANA

Berita terkait

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

20 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

55 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

56 hari lalu

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

57 hari lalu

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

14 Desember 2023

NasDem Bantah Isu Tarik Menteri dari Kabinet Jokowi

NasDem membantah cuitan Fahri Hamzah soal ada partai pendukung Anies Baswedan yang akan menarik menteri dari Kabinet Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Debat Capres, Saat Fahri Hamzah Sempat Dilarang Masuk

12 Desember 2023

Cerita dari Debat Capres, Saat Fahri Hamzah Sempat Dilarang Masuk

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, tertahan di pintu pagar kantor Komisi Pemilihan Umum saat mau menghadiri acara debat capres

Baca Selengkapnya