Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso, memberikan keterangan kepada awak media setelah berhasil menjemput kelompok bersenjata Din Minimi, di Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, 29 Desember 2015. Sutiyoso menyatakan kelompok Din Minimi tidak menuntut pemisahan dari NKRI. TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan sepuluh eks anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) telah menghadap dirinya untuk meminta amnesti atau pengampunan pada pekan lalu. "Ini langkah bagus, efek domino seusai Din Minimi sebelumnya," ujar Sutiyoso di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 1 Februari 2016.
Sebelumnya, sepuluh eks anggota TPN OPM meminta bertemu Sutiyoso karena sudah bosan berjuang. Hal tersebut diungkapkan oleh Teranus Enumbi, anggota TPN OPM, yang pernah menjabat komandan peleton di Tinggi Nambu, Puncak Jaya. Mereka meminta bertemu Sutiyoso seusai menyerahkan diri kepada Bupati Puncak Jaya Henock Ibo. Mereka berangkat ke Jakarta akhir Januari lalu dan kembali ke Papua pekan pertama Februari ini.
Sutiyoso menambahkan bahwa mereka tak sekadar meminta amnesti saja, tapi juga bantuan untuk kehidupan mereka nantinya. Untuk hal itu, kata Sutiyoso, sudah dibahas dengan pemerintah daerah asal mereka. "Permintaan mereka sederhana. Salah satunya minta rumah rakyat. Pemerintah sana sudah punya rencana itu," ujarnya.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.