Eks Anggota Gafatar Asal Riau Mau Pulang jika Ada Jaminan Sosial

Reporter

Senin, 1 Februari 2016 10:22 WIB

Para eks pengikut Gafatar saat tiba di ruang kedatangan penumpang pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, 27 Januari 2016. Sejumlah warga eks pengikut Gafatar yang tidak mempunyai keluarga di Sulawesi Selatan akan diserahkan ke Panti Asuhan untuk mendapatkan pendampingan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Pekanbaru - Eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Riau menolak kembali ke Riau. Kalaupun diharuskan kembali Riau, mereka meminta pemerintah Riau memberikan jaminan sosial.

"Mereka minta jaminan sosial," kata Kepala Dinas Sosial Riau Syarifudin kepada Tempo, Ahad, 31 Januari 2016.

Syarifudin menyatakan kesulitan memulangkan 154 eks anggota Gafatar asal Riau karena jumlahnya jauh lebih banyak daripada perkiraan semula yang hanya 13 orang. Dinas Sosial memprediksi angka itu semakin bertambah.

"Diperkirakan akan bertambah hingga 200 orang. Sebab, masih ada 900 orang yang lagi diberangkatkan dari Kalimantan ke Jakarta," ucapnya.

Persoalannya, tutur Syarifudin, mereka tidak mau pulang ke Riau. Bahkan eks anggota Gafatar asal Riau ini membuat surat pernyataan tidak ingin pulang. Mereka beralasan tidak lagi memiliki tempat tinggal di daerah asal dan khawatir tidak diterima masyarakat. "Stigma negatif yang menyebut Gafatar sesat membuat mereka takut pulang," ujarnya.

Menurut Syarifudin, tampaknya para eks anggota Gafatar masih berusaha mencari celah agar tidak dipulangkan. Setelah dilakukan dialog, mereka justru meminta jaminan sosial kepada pemerintah daerah jika diharuskan pulang ke daerah. Begitu juga jaminan pengamanan dan perlindungan setelah mereka tiba di daerah asal.

Terkait dengan permintaan itu, Syarifudin mengatakan tidak bisa memberikan keputusan. Dinas Sosial, ucap dia, harus berkoordinasi lebih dulu dengan pemerintah Riau. "Urusan seperti ini harus melibatkan banyak pihak, tidak bisa Dinas Sosial saja," ujarnya.

Pemulangan yang dijadwalkan Senin, 1 Februari 2016, harus kembali tertunda lantaran belum ada kesepahaman antara pemerintah daerah dan eks anggota Gafatar. Terlebih pemulangan melalui jalur darat juga membutuhkan biaya besar dan pengamanan ekstra ketat.

Namun petugas yang saat ini berada di Jakarta jumlahnya tidak sebanding dengan eks anggota Gafatar yang ditampung di Asrama Haji dan Asrama Riau di Slipi, Jakarta. "Kami tidak ada anggaran mengangkut mereka sebanyak itu," tuturnya.

Untuk itu, kata dia, Dinas Sosial perlu berkoordinasi dengan pemerintah Riau dan berbagai lembaga, seperti Majelis Ulama Indonesia Riau, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, serta Dinas Pemuda dan Olahraga, untuk membahas teknis kepulangan mereka. "Tidak bisa hanya Dinsos," ucapnya.

Menurut Syarifudin, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik tidak cukup memantau saja. Harus ada program khusus pembinaan bagi eks anggota Gafatar setelah tiba di daerah. Begitu pun MUI. Lembaga ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman akidah. Kepolisian Daerah Riau juga harus memberikan jaminan keamanan bagi mereka, baik dalam perjalanan ke Riau maupun setelah sampai di daerah.

Di sisi lain, Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) milik Dinas Sosial Riau tidak cukup menampung eks anggota Gafatar jika nantinya tiba di Riau. Karena itu, ujar Syarifudin, pihaknya meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Riau turut membantu menyediakan gedung untuk penampungan sementara di Pekanbaru. "Butuh peran banyak pihak untuk kepulangan mereka," tuturnya.

RIYAN NOFITRA




Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

7 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

13 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

55 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

1 Januari 2024

Kebun Binatang Ragunan Ramai di Libur Akhir Tahun, Pusat Informasi Sibuk Umumkan Orang Hilang

Hampir 60 ribu pengunjung datang ke Kebun BInatang Ragunan pada hari terakhir 2023, namun puncak kunjungan diperkirakan terjadi hari ini.

Baca Selengkapnya

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

5 Desember 2023

Polsek Duren Sawit Belum Terima Laporan Orang Hilang Perihal Temuan Mayat di Kalimalang

Kapolsek Duren Sawit mengatakan mayat di Kalimalang telah dievakuasi ke RSCM untuk pengecekan identitas.

Baca Selengkapnya

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

27 November 2023

Upaya Identifikasi Tengkorak Manusia di Duren Sawit, Polisi Terima Laporan Orang Hilang Pertama

Temuan mayat manusia tinggal tengkorak dan beberapa tulang itu sudah terjadi sejak 23 Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

15 November 2023

Penemuan Mayat di Kali Angke, Korban Diduga Tewas Bunuh Diri Setelah Pergi Meninggalkan Rumah 3 Hari

Sebelum mayat korban ditemukan mengambang di Kali Angke, keluarga korban sempat melaporkan SB sebagai orang hilang.

Baca Selengkapnya