Provinsi Riau Kesulitan Urus Pemulangan Eks-Gafatar  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Minggu, 31 Januari 2016 18:00 WIB

Seorang anak warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) berada dalam bus setelah turun dari KRI Teluk Bone 511 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, 28 Januari 2016. Setelah itu, pemerintah daerah wajib mengambil para pengungsi yang ditampung, baik di Taman Wiladhatika maupun di Wisma Haji Cibubur. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Pekanbaru - Dinas Sosial Provinsi Riau kelimpungan mengurus kepulangan mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Riau yang terus bertambah. Persoalan lainnya, kebanyakan mereka menolak dipulangkan ke kampung halaman masing-masing di Riau.

Kepala Dinas Sosial Riau Syarifudin mengatakan hingga kini tercatat 154 orang eks anggota Gafatar asal Riau telah diinapkan di asrama haji dan asrama Riau di Slipi, Jakarta.

Jumlah itu jauh dari perkiraan semula yang hanya 13 orang. Diperkirakan jumlahnya bakal terus bertambah menyusul masih ada satu gelombang lagi sebanyak 900 orang dari Kalimantan bakal tiba di Jakarta. "Jumlahnya semakin banyak, bisa jadi mencapai 200 lebih asal Riau," kata Syarifudin, saat dihubungi Tempo, 31 Januari 2016.

Masalahnya, jumlah pengikut Gafatar asal Riau yang sudah terdata itu tak sebanding dengan petugas dinas sosial yang hanya dua orang, dan dua orang dari Kepolisian Daerah Riau yang kini mengurus mereka di Jakarta.

Terlebih lagi mereka menolak dipulangkan dengan alasan tidak memiliki tempat tinggal lagi di Riau. Mereka juga khawatir tidak diterima oleh masyarakat di daerah asalnya. "Stigma negatif yang menyebut Gafatar sesat membuat mereka takut untuk pulang," kata Syarifudin.

Semula kata Syarifudin, pihaknya tidak menduga pengikut Gafatar asal Riau begitu banyak. “Kami kesulitan mengurus kepulangan mereka,” ujarnya. Rencana pemulangan pada Senin, 1 Februari 2016, melalui jalur darat terancam batal karena keterbatasan biaya akomodasi dan pengamanan.

Menurut Syarifudin, dinas sosial tak punya anggaran banyak untuk biaya pemulangan mereka lewat jalur darat. Selain itu juga dibutuhkan pengamanan yang ekstra ketat bagi pengikut Gafatar selama dalam perjalanan dari Jakarta menuju Riau. Bahkan ada pengikut Gafatar yang mau dipulangkan asal memakai pesawat terbang. "Kami tidak punya anggaran sebanyak itu," katanya.

Adapun Rumah Persinggahan Trauma Center (RPTC) milik Dinas Sosial Riau juga tak cukup menampung pengikut Gafatar saat tiba di Riau. Dia meminta Dinas Pemuda dan Olahraga Riau turut membantu menyediakan gedung untuk penampungan sementara di Pekanbaru menjelang dipulangkan ke daerah masing-masing. “Saat ini dinas sosial butuh peran Majelis Ulama Indonesia Riau untuk memberikan pemahaman,” ujar Syarifudin.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

21 Agustus 2023

Teknologi Modifikasi Cuaca di Riau Buahkan Hasil, Tambah Curah Hujan

KLHK melaporkan kegiatan teknologi modifikasi cuaca untuk mengendalikan kebakaran hutan dan lahan telah membuahkan hasil pada area penyemaian awan d

Baca Selengkapnya

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

28 Juni 2023

Pertamina Alihkan PI 10 Persen Blok Rokan dan Blok Kampar ke Pemerintah Provinsi Riau

PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Kampar telah menandatangani Perjanjian Pengalihan dan Pengelolaan 10 Persen PI alias Participating Interest dari Wilayah Kerja (WK) atau dikenal Blok Rokan dan Blok Kampar untuk Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

25 Juni 2023

Deretan Fatwa MUI untuk Aliran Sesat, dari Ahmadiyah hingga Gafatar

Fatwa MUI untuk kelompok dan orang yang pernah mendapatkan fatwa aliran sesat. Di antaranya, Ahmadiyah dan Gafatar.

Baca Selengkapnya

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

25 Juni 2023

10 Indikator MUI untuk Keluarkan Fatwa Sesat, Apakah Ponpes Al Zaytun Masuk Kategorinya?

MUI menetapkan 10 indikator untuk memberikan fatwa sesat, apakah Ponpes Al Zaytun masuk dalam kategorinya? Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

23 Juni 2023

Respons Kemenag soal Kontroversi Ponpes Al Zaytun: Bakal Bekukan Jika Terbukti Sesat dan Bantah Bantuan Miliaran

Kemenag buka suara soal kontroversi Ponpes Al Zaytun. Pihaknya menyebut bakal bekukan jika terbukti sesat dan bantah bantuan miliaran.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

23 Juni 2023

Kemenag Bakal Bekukan Izin Pesantren Al Zaytun Jika Tebukti Sesat

Pondok pesantren di Indramayu, Al Zaytun, dituding menyebarkan ajaran sesat hingga berujung demonstrasi penolakan dari masyarakat setempat.

Baca Selengkapnya

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

21 Juni 2023

MUI Pernah Mengkaji Kontroversi Ponpes Al Zaytun pada 2002: Begini Temuannya

Pada 2002, MUI sebenarnya telah mengkaji sejumlah kontroversi Ponpes Al Zaytun, Indramayu, ini.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

14 Mei 2023

Korban Tewas Aliran Sesat di Kenya Bertambah Jadi 201 Orang

Sebanyak 22 mayat anggota kelompok aliran sesat kultus hari kiamat ditemukan di kawasan hutan Shakahola, Kenya, Sabtu, 13 Mei 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

29 April 2023

Korban Jiwa Sekte Aliran Sesat di Kenya Mayoritas Anak-anak

Pemerintah Kenya mencatat sebagian besar korban meninggal dunia terkait dengan sekte aliran sesat adalah anak-anak.

Baca Selengkapnya