Mereka Kini Tidak Memakai Mukena Lagi

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 31 Januari 2016 15:53 WIB

Petugas mendata sejumlah keluarga eks-Gafatar asal Jabodetabek di Dinas Sosial "Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2", Cipayung, Jakarta, 23 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Sleman - Suasana Youth Centre Sleman yang dipakai untuk penampungan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tampak ramai. Meskipun hanya 248 orang eks Gafatar yang ditampung, tapi banyak pula aparat keamanan dari kepolisian maupun tentara. Juga banyak pegawai dinas sosial dan dinas terkait, juga petugas kesehatan dan Taruna Tanggap Bencana.

Ada yang berbeda di masjid yang ada di lokasi itu. Saat azan berkumandang, lalu salat berjemaah, hanya para petugas saja yang menunaikan salat. Dari ratusan anggota eks Gafatar itu hanya satu yang ikut dalam salat. Begitu pula di aula penampungan, tidak tampak yang menunaikan salat.

"Mayoritas mereka muslim, kan. Kami mengamati, hanya satu yang ikut salat," kata Kepala Seksi Bantuan Kesejahteraan Bencana Alam Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta Sigit Alfianto, Minggu, 31 Januari 2016.

Tidak hanya dalam sekali waktu salat saja. Namun setiap salat lima waktu hanya satu orang dari ratusan anggota eks Gafatar yang ikut dalam salat, baik berjemaah atau salat sendiri. Padahal jarak masjid dengan aula penampungan sangat dekat, hanya beberapa langkah. Karena terletak di tengah Youth Center.

Perlengkapan yang disiapkan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menampung para eks Gafatar sudah bisa dibilang lengkap. Dari tempat tidur hingga keperluan mandi, cucu, kakus (MCK) pun lengkap. Dapur umum selalu siap. Petugas kesehatan juga siap menangani jika ada yang mengeluh sakit.

"Tapi ada yang bilang kaliren (sangat kelaparan) dan itu dimuat di koran. Anda tahu sendiri makanan berlimpah. Tidak hanya untuk mereka, petugas juga kami sediakan. Mosok ada yang kaliren," kata Sigit.

Salah satu bukti lagi eks anggota Gafatar tidak salat meskipun muslim diakui oleh Heru Alfian, salah satu warga yang ikut eksodus ke Kalimantan Barat. Namun ia tidak mau mengungkapkan alasan tidak salat lagi.

Namun, orang tuanya mengakui, setelah ikut Gafatar anaknya itu tidak salat lagi. Padahal sebelumnya tergolong rajin salat dan beribadah. "Dulu dia pernah ikut Gafatar. Tapi kami mengira susah keluar," kata Ningsih, orang tua Heru, yang menjenguk di Youth Centre.

Awalnya, ia bercerita, anaknya itu minta uang Rp 5 juta untuk bertani menanam bawang merah di daerah Godaan, Sleman. Ternyata ia berangkat ke Kalimantan pada 23 Desember 2015 dengan menggunakan kapal laut. "Istrinya tidak boleh bawa mukena," katanya sangat sedih.

Heru yang masih mengenali Tempo karena sudah lama kenal menyapa duluan. Ternyata ia mengaku sudah tidak salat lagi. Namun tidak mau mengungkapkan alasannya. Namun ia mengaku memang ikut eksodus ke Mempawah, Kalimantan Barat, untuk bertani. "Ada koordinatornya saat berangkat," katanya sambil terburu masuk ke penampungan lagi.

MUH SYAIFULLAH



Ratusan Eks Gafatar Tiba di Yogyakarta oleh tempovideochannel

Berita terkait

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

45 hari lalu

Erina Gudono Dijagokan Gerindra Jadi Calon Bupati Sleman, Ini Profil Kabupaten Sleman

Kabupaten Sleman adalah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain panorama, Kabupaten Sleman juga kaya akan warisan budaya yang menakjubkan.

Baca Selengkapnya

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

47 hari lalu

Jika Erina Gudono Maju Pilkada 2024, Bisakah Ulangi Sukses Menantu Jokowi Lainnya, Bobby Nasution Wali Kota Medan?

Erina Gudono, istri Kaesang sebagai salah satu kandidat calon Bupati Sleman dalam Pilkada 2024 dari Partai Gerindra. Ulangi menantu Jokowi di Medan?

Baca Selengkapnya

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

25 Januari 2024

Calendar of Event Sleman, Labuhan Merapi dan Sleman Temple Run Masih Jadi Andalan

Kabupaten Sleman akan menggelar 120-an event sepanjang 2024, dari MICE, musik, budaya, sampai olahraga dan keagamaan.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

17 Januari 2024

Pemimpin Sekte Kelaparan di Kenya Didakwa Terorisme, Sebabkan 429 Pengikut Tewas

Paul Mackenzie, pemimpin aliran sesat sekte kelaparan di Kenya akan didakwa melakukan pembunuhan dan terorisme atas kematian lebih dari 400 orang

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

14 Agustus 2023

Rekomendasi 5 Kafe Tempat Kongko Anak Muda di Yogyakarta

Beragam jenis dan kelas kafe tumbuh menjamur di Yogyakarta. berikut 5 kafe yang tren di Kota Pelajar ini tepat untuk kongko anak muda. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

16 Juli 2023

Rumah Mahasiswa Diduga Korban Mutilasi di Yogyakarta Ramai Dikunjungi Pelayat, Orang Tua Syok

Kedua orang tua korban mutilasi di Yogyakarta masih syok.

Baca Selengkapnya

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

16 Juli 2023

Korban Mutilasi di Yogyakarta Mahasiswa Asal Pangkalpinang, Keluarga Pasrah Tunggu Tes DNA Keluar

Meski belum mendapat kepastian dari polisi, keluarga di Kota Pangkalpinang 99 persen yakin korban mutilasi adalah Redho.

Baca Selengkapnya

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

16 Juli 2023

Tangkap Pelaku Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Polisi Konfirmasi Laporan Orang Hilang di Bantul

Korban mutilasi ditengarai mahasiswa UMY yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli lalu.

Baca Selengkapnya

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

13 Juli 2023

Biker Bisa Ikuti Motor Santai Tour De Merapi 2023 Bagi Wisatawan, Begini Syaratnya

Tour de Merapi adalah kegiatan touring sepeda motor secara santai sembari menjelajah tempat- tempat wisata di Sleman terutama objek di lereng Merapi.

Baca Selengkapnya

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

11 Juli 2023

Festival Seribu Candi di Sleman, Promosi Warisan Budaya Dunia

Festival Seribu Candi merupakan upaya mempromosikan cagar budaya Candi Prambanan yang merupakan Warisan Budaya Dunia.

Baca Selengkapnya