Waspadai Virus Zika, Menkes Ajak Masyarakat Budayakan 3M

Reporter

Minggu, 31 Januari 2016 15:22 WIB

Seorang petugas melakukan penyemprotan obat guna membasmi jentik nyamuk Aedes Aegpty yang menyebarkan virus Zika di Buenos Aires, Argentina, 27 Januari 2016. Diketahui ribuan ibu hamil melahirkan anak cacat karena terjangkit virus Zika. (AP Photo)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengimbau agar masyarakat mewaspadai virus Zika yang akhir-akhir ini mewabah di Amerika dan Afrika. "Virus Zika ini sama seperti demam berdarah," ujarnya saat ditemui di Monas, Jakarta, Minggu, 31 Januari 2016.

Nila berujar, seperti demam berdarah, Zika juga disebabkan oleh nyamuk Aides aigepty. Dia menyebut nyamuk ini senang dengan air bersih. "Apalagi dengan pergantian musim panas ke hujan, banyak air yang tergenang, tentu kami harus siaga," ujarnya.

Untuk mencegah hal tersebut, Nila menuturkan, Kementerian Kesehatan telah membuat edaran kepada gubernur dan dinas kesehatan untuk mewaspadainya. "Kami mengajak masyarakat untuk membudayakan 3M, menguras, mengubur, dan menutup," tuturnya.

Selain itu, Nila mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan, sebab sampah merupakan sarang dari berbagai penyakit. "Jaga kebersihan masing-masing, saya minta kesadaran masyarakat karena tidak mungkin pemerintah bekerja sendiri," katanya.

Menurut institut kesehatan nasional Bogota pada Sabtu, 30 Januari 2016, lebih dari 2.100 perempuan hamil di Kolombia terinfeksi virus Zika, yang menular melalui nyamuk.

Virus itu dikaitkan dengan cacat lahir mikrosefali, yang membuat otak janin tidak berkembang sebagaimana mestinya, dan saat ini belum ada vaksin atau pengobatannya. (Baca: Apa Itu Virus Zika, yang Ancam Benua Amerika?)

Menurut institut kesehatan nasional dalam buletin epidemiologinya, ada 20.297 kasus infeksi penyakit itu yang dikonfirmasi di Kolombia, 2.116 di antaranya terjadi pada perempuan hamil. Sejauh ini tidak ada kasus mikrosefali atau kematian akibat infeksi virus itu di Kolombia.

Institut menyebutkan bahwa 37,2 persen perempuan hamil yang terinfeksi virus Zika tinggal di Provinsi Norte de Santander, sepanjang perbatasan dengan Venezuela. Angka awal dari Kementerian Kesehatan setempat menunjukkan bahwa 560 perempuan hamil terserang penyakit itu dari 13.500 lebih kasus infeksi. (Baca juga: Kenali Virus Zika, Persamaan dan Perbedaannya dengan DBD)

Seperti dilansir kantor berita Reuters, menurut buletin institut, hampir separuh dari kasus infeksi virus Zika di Kolombia dilaporkan terjadi wilayah Karibia dan lebih dari 60 persennya terjadi pada perempuan. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyatakan 4 juta orang di Amerika bisa terinfeksi virus itu.

ABDUL AZIS | ANTARA

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

7 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

50 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya