Eks Gafatar Minta Ganti Rugi Asetnya di Kalimantan Timur  

Reporter

Jumat, 29 Januari 2016 15:24 WIB

Eks pengikut Gafatar duduk di ruang kedatangan penumpang pelabuhan Soekarno Hatta, Makassar, 27 Januari 2016. Setelah turun dari kapal KM Bukit Siguntang yang mengangkut mereka dari Kalimantan Timur, para eks pengikut Gafatar langsung dibawa ke tempat khusus di terminal keberangkatan pelabuhan. TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Makassar - Rombongan eks pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Sulawesi Selatan meminta ganti rugi aset mereka di Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Koordinator lapangan eks Gafatar Sulawesi Selatan, Jalil, 28 tahun, mengaku akan mengurus ganti rugi aset mereka ke pemerintah setempat. "Taksiran nilai aset kami berupa lahan dan bangunan mencapai Rp 1 miliar," kata Jalil, kepada Tempo, Jumat, 30 Januari.

Di Samboja, Kutai Kartanegara, Jalil dan kelompoknya menggarap lahan seluas 10 hektare. Lahan seluas 2 hektare dibeli menggunakan dana swadaya eks Gafatar dan sisanya merupakan lahan yang dipinjam-pakaikan warga setempat.

Mayoritas lahan itu dimanfaatkan untuk bercocok tanam berupa sayur-mayur, jagung, dan singkong. "Kami cuma pakai 1 hektare untuk bangunan permukiman. Sisanya, ya, untuk pertanian guna mewujudkan program kedaulatan pangan," katanya.

Jalil mengaku masih menunggu informasi dan koordinasi dari pemerintah Kutai Kartanegara atau pemerintah Kalimantan Timur mengenai ganti rugi aset mereka. Bila sudah ada kepastian, Jalil akan terbang ke Kutai Kartanegara mengurus ganti rugi aset tersebut. Rombongan eks Gafatar mengharapkan adanya ganti rugi aset lantaran kebanyakan dari mereka sudah tidak memiliki apa-apa ketika kembali pulang ke kampung halamannya.

Berdasarkan informasi terakhir, Jalil mengatakan rombongan eks Gafatar dari Samboja sudah pulang ke keluarganya masing-masing sejak Kamis-Jumat, 29-30 Januari. Kalaupun ada eks Gafatar yang sudah tidak memiliki rumah, mereka ditampung di rumah keluarganya.

Dalam berbagai kesempatan, Jalil menyatakan 232 eks Gafatar dari Samboja merupakan orang yang taat pada agama dan pemerintah. Ia membantah bila akidah mereka menyimpang.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sulawesi Selatan Asmanto Baso Lewa mengatakan aset eks Gafatar akan diurus belakangan. "Yang paling penting sekarang adalah pemulangan semua eks Gafatar ke daerahnya masing-masing," katanya.

Soal aset eks Gafatar, Asmanto menyebut telah ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri untuk nantinya melakukan perhitungan. Aset mereka dijamin aman karena dijaga oleh aparat keamanan.

Pemerintah Sulawesi Selatan, menurut Asmanto, kini berfokus mempersiapkan penyambutan rombongan eks Gafatar gelombang kedua dalam waktu dekat. Kemungkinan ada puluhan eks Gafatar dari Kalimantan yang akan tiba melalui jalur udara di Makassar, Sabtu, 30 Januari 2016.

Namun Asmanto belum memastikan jadwal kedatangan dan asal para eks Gafatar itu lantaran belum mengecek data pastinya. "Saya masih berada di luar. Informasinya ya ada rombongan eks Gafatar yang akan tiba dalam waktu dekat," katanya.

Asisten III Bidang Kesejahteraan Rakyat Kalimantan Timur Berre Ali belum berhasil dikonfirmasi. Saat dihubungi Tempo, Berre tidak juga meresponsnya. Sebelumnya, Berre menyebut di Kalimantan Timur ada 574 eks Gafatar, tapi tidak semuanya dari Sulawesi Selatan.

Pada gelombang pertama pihaknya memulangkan 232 eks Gafatar Sulawesi Selatan, Rabu, 27 Januari, malam. Berre menyebut masih ada 49 eks Gafatar Sulawesi Selatan yang tertahan di Samarinda. Itu belum termasuk data di Paser dan Berau.

Berikut data sebaran 232 Warga Sulawesi Selatan eks Gafatar dari Kecamatan Samboja, Kabupaten Kartanegara, Kalimantan Timur.

1. Makassar: 139 jiwa dari 43 kepala keluarga
2. Maros: 4 jiwa dari 1 kepala keluarga
3. Takalar: 7 jiwa dari 2 kepala keluarga
4. Pinrang: 13 jiwa dari 2 kepala keluarga
5. Sinjai: 19 jiwa dari 3 kepala keluarga
6. Bantaeng : 5 jiwa dari 2 kepala keluarga
7. Enrekang: 13 jiwa dari 2 kepala keluarga
8. Gowa: 28 jiwa dari 7 kepala keluarga
9. Pangkep: 4 jiwa dari 1 kepala keluarga

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

5 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

10 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

24 hari lalu

PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

43 hari lalu

Pemkot Makassar Borong Lima Penghargaan Top BUMD Award 2024

Wali Kota Ramdhan Pomanto meraih Top Pembina BUMD 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

53 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

27 Februari 2024

Bawaslu: Satu Petugas Pengawas Pemilu di Papua Tengah Hilang dan Belum Ditemukan

Bawaslu menyebut petugas pengawas Pemilu asal Papua Tengah itu dilaporkan hilang sejak 11 Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

20 Februari 2024

Lagi, Anggota KPPS di Makassar Meninggal Dunia

Anggota KPPS Muhammad Fahriansyah, 26 tahun, yang bertugas di TP) 12 Kelurahan Lariang Bangi, Kecamatan Makassar, meninggal

Baca Selengkapnya

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

3 Februari 2024

Tanggal 3 Februari Hari Apa? Ada Perayaan Hari Cincin Pernikahan

Tanggal 3 Februari hari apa? Hari ini diperingati sebagai hari cincin pernikahan, hari orang hilang, hingga hari perawan suyapa.

Baca Selengkapnya

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

29 Januari 2024

Makassar Menuju Resilient City dengan Pertumbuhan yang Inklusif

Visi Danny Pomanto membangun resiliensi dan pertumbuhan inklusif Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

17 Januari 2024

Akun X Aksi Kamisan Mendadak Hilang

KontraS menyampaikan bahwa pihaknya sedang berusaha untuk memulihkan akun X Aksi Kamisan @aksikamisan.

Baca Selengkapnya