Membludak, Pasien DBD Dirawat di Lorong Rumah Sakit

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 23:04 WIB

Seorang anak penderita DBD dirawat inap di RS Koja, Jakarta, Selasa (14/4) Jumlah penderita DBD yang dirawat di total 83 pasien. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Indramayu - Pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Indramayu membludak. Tempat tidur pun penuh dan pasien terpaksa dirawat di lorong rumah sakit tersebut.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, belasan pasien anak penderita DBD harus dirawat di lorong ruang anak RSUD Indramayu. Dengan menggunakan velbed atau tempat tidur darurat, mereka pun mendapatkan perawatan dari pihak rumah sakit. Perawatan di lorong rumah sakit terpaksa dilakukan karena seluruh tempat tidur di ruang anak telah penuh terisi.

Tak hanya di lorong ruang perawatan, sejumlah pasien pun harus menjalani rawat inap di ruang instalasi Gawat Darurat juga dengan menggunakan velbed. Mereka rela menunggu berhari-hari untuk bisa masuk ke ruang perawatan. “Anak saya kena DBD, tapi semua ruangan penuh,” kata orangut pasien, Elisa, saat menunggui anaknya di ruang IGD. Sang anak sendiri sudah dirawat sejak 2 hari lalu.

Hal senada diungkapkan orangtua pasien penderita DBD lainnya,Sapin. Sapin pun harus merelakan anaknya dirawat menggunakan velbed karena tidak kebagian tempat tidur. “Semua ruangan penuh,” kata Sapin. Karenanya Sapin pun merelakan anaknya dirawat di velbed. Baginya yang penting anaknya secepatnya mendapatkan penanganan dan perawatan dari rumah sakit.

Direktur Utama (Dirut) RSUD Indramayu, Deden Boni Koswara, mengakui jika kapasitas tempat tidur di RSUD Indramayu memang tidak mencukupi untuk menampung lonjakan pasien penderita DBD. “Padahal kami sudah menambahkan 33 velbed,” kata Deden. Bahkan Deden pun mengakui jika yang diruang IGD sejak hari Ahad kemarin bleum masuk ke ruangan. “Tapi kami sudah memetakan agar bisa masuk segera ke ruangan,” kata Deden.

Dijelaskan Deden, sejak Oktober 2015 hingga 27 Januari 2016, jumlah pasien penderita DBD yang dirawat di RSUD Indramayu sudah mencapai 180 orang. Dari jumlah tersebut, korban yang meninggal dunia mencapai 21 orang. “Kasus DBD saat ini memang terus meningkat,” kata Deden. Salah satu penyebabnya dipicu oleh kondisi cuaca yang kerap berganti dari hujan ke panas.

Karenanya Deden pun menghimbau agar masyarakat rajin membersihkan lingkungan dengan melaksanakan pemberantasa sarang nyamuk (PSN). “Yaitu dengan gerakan 3 M (mengubur, menutup, menguras),” kata Deden. Cara itu menurut Deden lebih efektif untuk mencegah penyebaran nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi penyebab penyakit DBD.

IVANSYAH


Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

1 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

5 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

7 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

7 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

10 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

17 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

17 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

20 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

28 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

29 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya