Kabar Fredy Budiman Gabung ISIS, PPATK Dalami Narcoterorism

Reporter

Rabu, 27 Januari 2016 17:10 WIB

Lapas Gunung Sindur. youtube.com

TEMPO.CO, BANDUNG - Wakil Kepala Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Agus Santoso mengatakan, lembaganya tengah mempelajari kemungkinan praktek narcoterrorism di Indonesia lantaran adanya dugaan kedekatan gembong narkoba Freddy Budiman dengan pelaku terorisme.

“Kami melihat ada kemungkinan dengan statement dugaan Freddy Budiman masuk ISIS. Ada istilahnya narcoterrorism. Kami mulai selidiki,” kata dia di Bandung, Rabu, 27 Januari 2016.

Menurut Agus, yang terjadi saat ini di Indonesia adanya keterkaitan aktivitas jual beli narkoba dengan lembaga keuangan. “Selama ini narkoba bermain dengan keuangan, finansial,” kata dia.

Agus mengatakan, praktek keterkaitan jaringan narkoba dengan terorisme ada pada jaringan teroris internasional. “Seperti di Afganistan, jual narkoba untuk membiayai perang. Seperti itu,” kata dia.

Kendati demikian, Agus mengaku belum bisa bicara banyak soal penelusuran praktek narcoterrorism di Indonesia. “Kami akan lihat adanya kemungkinan narcoterrorism, tapi itu masih pleminary. Baru awal. Kami belum bisa ngasih pernyataan panjang,” kata dia.

Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Badrodin Haiti sebelumnya menolak berkomentar ihwal kabar bahwa gembong narkoba, Freddy Budiman, mulai dekat dengan para pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di dalam penjara.

"Tidak, tidak (komentar)," tutur Badrodin sembari melambaikan tangan pertanda enggan menanggapi pertanyaan tersebut saat menghadiri acara di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Selasa, 26 Januari 2016.

Badrodin memilih menjawab pertanyaan wartawan soal hilangnya senjata di dalam lembaga pemasyarakatan beberapa waktu lalu. "Kami akan minta penjelasan Kementerian Hukum dan HAM dulu," katanya.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Freddy diduga bergabung dengan kelompok ISIS. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Saud Usman Nasution sempat berkomentar bahwa saat ini gembong narkoba itu terlihat sering mengaji dan ibadah.

Sikap narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan itu disebut-sebut mulai berubah. Dia kini lebih rajin mengaji setelah dipindahkan ke Lembaga Permasyarakatan Gunung Sindur. Ternyata, selama di Nusakambangan, Freddy belajar mengaji dari terpidana kasus terorisme, Abrori bin Al Ayubi. Rupanya hal itu terus berlanjut hingga dia dipindah ke Lembaga Pemasyarakatan Gunung Sindur.

Pria pengendali jaringan narkoba terbesar di Indonesia itu juga disebut-sebut masih bisa mengendalikan bisnis ilegalnya. Direktorat Tindak Pidana Narkoba Kepolisian RI menduga terpidana mati kasus narkoba tersebut masih punya pengaruh besar dalam jaringan pemasok sabu di Indonesia.

Dugaan pengaruh besar Freddy dalam bisnis haram itu diketahui ketika aparat menangkap kurir narkoba yang melibatkan dua warga Sri Lanka dan tiga warga Indonesia.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

12 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

21 jam lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

1 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

3 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

5 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya