Dipulangkan Ke Rumah, Eks Gafatar Bingung Tak Punya Harta Benda.
TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 712 eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Mempawah, Kalimantan Barat, tiba di Taman Wiladhatika, Cibubur, Depok, Rabu, 27 Januari 2016.
Kepala Subbidang Kerja Sama Direktorat Perlindungan Sosial Bencana Sosial Kementerian Sosial M. Safi'i Nasution mengatakan ada sekitar 8.000 anggota Gafatar yang dikembalikan dari Kalimantan Barat ke kota asalnya.
"Yang dikembalikan hari ini berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Lampung," kata Syafi'i. Setelah tiba, eks anggota Gafatar langsung didata berdasarkan kota asal mereka.
Kementerian Sosial, menurut Syafi'i, hanya memberikan penampungan sementara bagi pengungsi eks Gafatar di Cibubur. Kementerian memberi tenggat kepada pemerintah daerah untuk menjemput dan memfasilitasi mereka kembali ke kota asal. "Sampai Kamis besok pemerintah daerah harus menjemput mereka," ujar Syafi'i.
Kementerian Sosial telah bekerja sama dengan ulama untuk membina mereka. Musababnya yang penting dari para eks anggota Gafatar ada membina mereka agar kembali ke agama yang benar dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Mereka harus terus dibimbing kembali agar tidak mengikuti ajaran Gafatar," ucapnya.
Sebelumnya, Syafi'i mengatakan pemerintah telah mengembalikan eks Gafatar asal Jawa Barat ke Cimahi. Sebagian besar anggota eks Gafatar tidak mau kembali ke kota asalnya. Mereka mengaku lebih senang tinggal di Kalimantan Barat. "Di sana sebagian warganya sudah menerima. Tapi, ada juga yang tidak menerima," ujarnya.
Syafi'i menjelaskan bagi mereka yang masih mau tinggal di Kalimantan Barat, pemerintah menganjurkan agar anggota eks Gafatar ke Kalimantan lewat jalur transmigrasi yang legal. "Aset mereka yang masih ada di Kalimantan kami pastikan aman. Itu janji Panglima TNI untuk mengamankan harta benda yang mereka tinggalkan," ucapnya.