Orang-orang yang dilaporkan hilang diduga terkait Gafatar. TEMPO/Hand Wahyu
TEMPO.CO, Solo - Pihak rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyatakan kesiapannya menerima kembali mahasiswa yang mengikuti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Perguruan tinggi negeri itu juga siap memberikan pendampingan dan konseling.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNS Darsono mengatakan satu mahasiswi dipastikan ikut bergabung dalam kelompok Gafatar. "Dia sempat menghilang hingga dicari keluarganya," kata Darsono, Selasa, 26 Januari 2016.
Menurut Darsono, mahasiswi Fakultas Teknik itu berasal dari Banjarnegara. "Keluarga memberi kabar bahwa kemarin yang bersangkutan sudah pulang," katanya. Berdasarkan informasi dari keluarga, mahasiswi bernama Silvi itu juga sempat tinggal di Kalimantan.
"Saat pulang, Silvi terlihat seperti orang bingung," katanya. Darsono menduga mahasiswi itu mengalami trauma. "Kami akan segera menyiapkan psikolog untuk memberikan pendampingan," tutur Darsono.
Selain Silvi, masih ada satu mahasiswi yang menghilang dalam waktu yang bersamaan. Mahasiswi bernama Finda itu merupakan teman satu angkatan Silvi. "Namun, hingga kini, belum ada kabarnya," ujar Darsono.
Dia memastikan pihak kampus akan menerima kembali mahasiswa yang tergabung dalam Gafatar. "Kami akan membimbing dan membina hingga bisa meraih gelar sarjana," ucapnya.