TEMPO.CO, Sleman - Masyarakat diminta mewaspadai adanya cuaca ekstrim di puncak musim hujan. Bahkan hujan es terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Sleman bagian utara. Pembentukan awan cumulonimbus (CB) menandakan akan terjadinya petir, angin kencang dan hujan deras.
"Musim puncak hujan akhir Januari hingga Februari," kata Joko Budiono, Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta, Selasa, 26 Januari 2016.
Hujan es sebesar ujung jari terjadi pada Senin kemarin mengguyur wilayah lereng Merapi sisi barat. Hujan es itu terjadi adanya petir di atas awan CB yang bisa memecahkan gumpalan es di langit yang suhunya di bawah 0 derajat celcius. Selain itu, hujan es adalah akibat pergerakan angin yang sangat kenang yang mengakibatkan es di awan CB terpental.
Selain hujan es, akibat dari awan CB itu berupa petir dan angin kencang bahkan angin puting beliung. Pembentukan awan jenis ini bisa terjadi pada siang dan sore hari.
Pembentukan awan CB adalah akibat dari pola angin baratan (angin kencang/kuat). Selain itu juga akibat Madden-Julian Oscillation, pembentukan awan hujan besar yang terjadi dalam fase 30-60 hari sekali. Yaitu akibat perbedaan tekanan udara yang besar dari wilayah barat ke timur di Samudera Pasifik.
Puncak musim hujan, rata-rata intensitas 200 milimeter hingga 400 milimeter per dasarian. Namun saat ini intensitas hujan masih rata-rata 50 milimeter per dasarian (10 hari). "Masyarakat harus mengantisipasi, pohon yang terlalu rindang sebaiknya dipangkas," kata Joko.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sleman Juli Setiono mengimbau masyarakat untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrim. Pihaknya juga bersiap jika ada kerusakan yang diakibatkan oleh angin kencang dan lain-lain. "Semua harus waspada terhadap cuaca yang ekstrem," kata dia.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok
6 jam lalu
Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaTop 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG
6 jam lalu
Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.
Baca SelengkapnyaSeismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut
7 jam lalu
Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.
Baca SelengkapnyaBPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka
8 jam lalu
Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.
Baca SelengkapnyaGempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang
13 jam lalu
Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca SelengkapnyaGempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG
14 jam lalu
BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa M6,5 Malam Ini, Guncangan Terkuat di Sukabumi dan Tasikmalaya
15 jam lalu
Berikut data dan penjelasan dari BMKG tentang sebaran dampak gempa itu dan pemicunya.
Baca SelengkapnyaGempa dari Laut Selatan Malam Ini, Guncangannya Dirasa Kencang dan Lama
16 jam lalu
Gempa mengguncang dari Laut Selatan Pulau Jawa pada Sabtu malam ini, 27 April 2024.
Baca SelengkapnyaGempa Tektonik M5.2 di Laut Banda, Terasa Sampai Maluku Tenggara
19 jam lalu
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas intra-slab subduksi banda.
Baca SelengkapnyaGempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan
21 jam lalu
Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.
Baca Selengkapnya