Jawa Timur Akan Transmigrasikan Warga Eks Gafatar

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 25 Januari 2016 23:01 WIB

Anak-anak bermain di halaman tempat penampungan eks-anggota Gafatar di Asrama Transito Dinas Transmigrasi dan Kependudukan Jawa Timur, Surabaya, 24 Januari 2016. Pendampingan bagi anak-anak bertujuan untuk mengembalikan kondisi psikis mereka. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan, pihaknya memiliki rencana untuk mengikutsertakan ratusan eks Gafatar yang saat ini sudah dipulangkan ke daerahnya masing-masing. Pasalnya, eks Gafatar itu selalu meminta untuk kepada pemerintah untuk menyediakan lahan pertanian untuk menggarap swasembada pangan.

“Ya kalau memang itu keinginan mereka, sangat mungkin untuk kami fasilitasi,” kata Saifullah Yusuf kepada wartawan, Senin, 25 Januari 2016.

Menurut Gus Ipul, sapaan Saifullah Yusuf, rencana itu merupakan salah satu solusi untuk warga eks Gafatar yang kini dipulangkan ke darah asalnya di Jawa Timur. Mereka, kata Gus Ipul, sudah berpengalaman menggarap lahan di Mempawah Kalimantan Barat. Selain itu, sebagian besar di antara mereka sudah tidak punya harta di daerah asalnya karena semua harta bendanya dijual sebelum berangkat ke Kalimantan untuk bergabung Gafatar. “Jadi, kalau masalah menggarap lahan pertanian, mereka sudah tidak diragukan lagi,” kata dia.

Namun begitu, Gus Ipul mengatakan bahwa apabila di antara mereka ingin ikut program transmigrasi Pemprov Jawa Timur, maka harus pulang dulu ke kampung halamannya masing-masing, dan selanjutnya mengusulkan kepada pemerintah daerah untuk ikut program transmigrasi, sehingga pihak transmigrasi Pemprov Jawa Timur bisa segera mengikutsertakan warga eks Gafatar ini. “Bahkan, kalau perlu nanti kami akan mengirim surat kepada Kementerian Transmigrasi untuk memprioritaskan warga eks Gafatar ini,” kata dia.

Sedangkan untuk penempatannya, lanjut Gus Ipul, bisa saja disebar ke berbagai daerah, karena Pemprov Jawa Timur sudah bekerjasama dengan beberapa daerah untuk menerima transmingrasi, termasuk di antaranya adalah Sulawesi. “Gampanglah nanti itu, yang penting mereka pulang dulu sekarang dan mereka baru mengusulkan kembali kepada pemkab atau pemkot setempat,” katanya.

Sementara itu, Kepala Disnakertransduk Jawa Timur, Sukardo yang mendampingi Gus Ipul mengatakan apabila memang warga eks Gafatar memiliki keinginan untuk bertransmigrasi, maka pihaknya akan segera memasukkan ke daftar tunggu, sehingga warga eks Gafatar ini bisa segera ditransmigrasikan ke luar daerah. “Kalau memiliki keinginan transmigrasi, maka kami akan programkan, karena pemberangkatannya itu bukan perkara mudah,” kata dia.

Menurut Sukardo, daftar tunggu transmigrasi asal Jawa Timur saat ini sudah mencapai 2.400 orang, sedangkan pemberangkatan transmigrasi dari Jawa Timur tiap tahun hanya sekitar 500 orang. Bahkan, ia mencontohkan jatah transmigrasi asal Jawa Timur yang tahun ini dibiayai Kementerian Transmigrasi dan Desa Tertinggal hanya 480 orang. “Sementara yang dibiayai APBD Provinsi Jawa Timur sebanyak 100 orang,” katanya.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

17 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

41 hari lalu

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

PKB buka suara terkait kritik yang dilontarkan PBNU karena hingga Kamis, 21 Maret 2024 PKB belum memberikan sikap penerimaan hasil Pemilu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

41 hari lalu

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyoroti lambannya PKB menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024. Ia membandingkan dengan Surya Paloh NasDem.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

19 Februari 2024

Saling Sindir Cak Imin dan Gus Ipul soal Makelar, Begini Kata Pakar Politik Unair

Cak Imin mencuit soal sosok Saipul yang dianggap sebagai makelar mengatasnamakan Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

19 Februari 2024

Tanggapi Cuitan Cak Imin soal Makelar, Gus Ipul: Enggak Paham Saya

Gus Ipul sebelumnya menyampaikan bahwa hendaknya PKB kembali ke 'jalan yang benar' yang kemudian ditanggapi oleh Cak Imin.

Baca Selengkapnya